Magelang, Jawa Tengah - Objek wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko akan difilmkan. Ini dimaksudkan untuk menggairahkan wisatawan berkunjung ke taman wisata candi tersebut. Film itu sendiri akan menceritakan seputar kehidupan religius dan keberadaannya sebagai objek wisata sekaligus tempat peribadatan umat Buddha.
Film berbentuk CD dan layar tentang Borobudur nantinya akan dipasarkan ke berbagai negara di dunia. Dengan cara demikian, Candi Borobudur sebagai salah satu dari tujuh peninggalan budaya dunia (word class) bisa menarik perhatian wisatawan mancanegara. "Pembuatan film tersebut nantinya akan ditangani langsung Dr Titus Leber, yang juga pernah bekerja pada UNESCO," kata Purnomo yang didampingi Retno Hardistiwi, Direktur Umum dan Personalia PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Titus Leber, selain ahli multimedia, juga dikenal sebagai konsultan Museum Louvre Prancis. Sebelum pembuatan film, lebih dulu Titus Leber akan meneliti bidang keagamaan dan wisata serta kerajinan yang ada di sekitar Borobudur. "Kebetulan, di sekitar Borobudur banyak pondok pesantren dan tempat ziarah Katolik Sendangsono dan kelenteng di Muntilan. Selain itu, juga banyak home industry," kata Purnomo. Untuk penelitian itu diperkirakan butuh waktu tiga bulan. Setelah semuanya matang, baru dilakukan penggarapan film secara menyeluruh. "Karya Titus tidak disangsikan lagi, baik ditinjau dari segi sinematografi maupun seni," kata Direktur Pemasaran PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Agus Kani.
Purnomo meyakini kehidupan umat beragama yang rukun dan damai ini menarik untuk digarap guna menunjukkan kehidupan beragama di Indonesia yang rukun dan damai, khususnya mempromosikan objek wisata candi ke luar negeri. "Kegiatan religius yang bisa berdampingan dengan rukun ini bisa kita jadikan contoh bagi dunia luar bahwa kehidupan beragama di Indonesia berjalan baik dan rukun," katanya. (B Sugiharto)
Sumber: http://www.suarakarya-online.com (10 Maret 2009)