Palembang, Sumatra Selatan - Penemuan arca Buddha Wairocana, yang hilang hanya dalam beberapa hari, oleh jajaran Direktorat Reskrim Polda Sumsel harus diacungi jempol. Arca Buddha peninggalan Kerajaan Sriwijaya itu di dunia hanya ada beberapa buah, salah satunya menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa, Palembang.
Beruntung arca Buddha itu belum terlalu jauh dibawa pergi oleh pencurinya. Jika arca dari perunggu itu diperdagangkan kepada kolektor barang antik kelas dunia, harganya bisa mencapai miliaran rupiah.
Berita hilangnya arca Buddha Wairocana itu juga membuka mata kita bahwa benda-benda koleksi museum, khususnya Museum Balaputra Dewa, sangat rawan pencurian. Setelah polisi menyelidiki kasus hilangnya arca Buddha Wairocana, baru diketahui bahwa beberapa barang koleksi Museum Balaputra Dewa hilang.
Koleksi batuan yang mengandung emas sebenarnya sudah hilang entah ke mana sejak 2001. Koleksi lain yang menghilang baru-baru ini adalah sebilah pedang dari zaman VOC dan sebilah keris dari zaman Kesultanan Palembang.
Direktur Reskrim Polda Sumsel Komisaris Besar Artsianto Darmawan, Jumat (20/3) menuturkan, sampai sejauh ini para tersangka yang ditangkap karena terlibat pencurian arca Buddha Wairocana belum mengaku bahwa mereka juga pelaku pencurian benda koleksi museum lainnya.
”Ada kemungkinan mereka adalah pelakunya, tetapi bisa jadi ada orang lain yang melakukannya,” kata Artsianto Darmawan.
Hari Senin lalu anggota Direktorat Reskrim Polda Sumsel melakukan penggeledahan di rumah tersangka pencurian arca Buddha, yaitu di rumah Y dan H. Dari rumah para tersangka, polisi menemukan beberapa benda antik, seperti batu-batuan, lampu antik, dan beberapa jenis patung kecil. Sayangnya, dalam penggeledahan tersebut polisi tidak menemukan barang-barang koleksi museum yang hilang.
Kepala Seksi Pengelolaan Koleksi Museum Balaputra Dewa Sukanti yang ikut dalam penggeledahan itu memastikan tidak ada satu barang koleksi museum pun yang ditemukan di rumah para tersangka tersebut.
Menurut Artsianto, polisi masih terus mengembangkan penyelidikan untuk melacak keberadaan benda-benda koleksi museum yang hilang itu. Apalagi, polisi memiliki kecurigaan bahwa para tersangka pencurian arca Buddha merupakan bagian sebuah jaringan besar. Para pelaku hanya orang yang diupah sangat rendah jika dibandingkan dengan nilai arca yang dicuri.
Belum ditemukannya barang koleksi Museum Balaputra Dewa membuat kita bertanya-tanya dan sekaligus mengingatkan agar kita meningkatkan keamanan di museum. (WAD)
Sumber: http://cetak.kompas.com (21 Maret 2009)