Yogyakarta - Kawasan komplek Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, dan Candi Prambanan di perbatasan Jateng dan Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), akan ditanami pohon untuk penghijauan agar menunjang pelestarian zona satu di kedua candi itu.
"Kawasan zona dua merupakan bagian tanggungjawab PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT. TWCBPRB) untuk mengelola dan memanfaatkannya. Dalam penghijauan itu nantinya juga akan ditanam berbagai jenis plasma nutfah tanaman langka sekaligus melestarikan keberadaan tanaman itu," kata Dirjen Sejarah dan Purbakala Depbudpar, Hari Untoro Dradjat, di Yogyakarta, Kamis.
Seusai memberikan pembekalan tentang konservasi dan pemanfaatan warisan budaya dunia Candi Borobudur dan Prambanan, kepada wartawan di Yogyakarta, ia menambahkan pelestarian di kawasan zona dua kedua candi itu terutama dengan sisi penghijauan kawasan.
Candi Borobudur dan Prambanan sebagai karya adiluhung yang sifatnya karya besar maka visi pelstarian menjadi penting dan PT. TWCBPRB sebagai pengelola kawasan zona dua sepakat untuk mengubah paradigma dalam pelestarian dengan konteks maupun orientasinya tidak hanya pada bangunan monumen candi saja, tapi lebih luas lagi pada area situs dan kawasan.
Pengembangan selanjutnya, pengemasan menjadi sangat penting untuk penyeimbang karena dalam pelestarian warisan budaya tidak terpancang pada bangunan saja tapi utama menggabungkan pelestarian budaya dan alam.
"Jadi, jika saat ini di kawasan Candi Borobudur banyak dibangun menara seluler, maka dikhawatirkan keaslian lingkungan menjadi sangat terganggu, apalagi pengembangan permukiman di kawasan itu juga makin pesat," katanya.
Ia mengatajkan, Borobudur jangan dilihat sebagai destinasi wisata saja tetapi harus dilihat dari pemetaan lingkungan, sebab di kawasan Candi Borobudur juga memiliki potensi lainnya, misalnya masyarakat di sekitar candi memiliki kemampuan memproduksi kerajinan gerabah, tarian tradisional.
"Jadi, pelstarian tidak hanya dilihat dari bangunan candi saja tetapi perlu dilihat pula potensi budaya, seni dan spiritual," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT. TWCBRB, Purnomo mengatakan bahwa konsentrasi utama manajemen PT. TWCBPRB adalah bersama para pemangku keptingan pariwisata di Jawa Tengah dan DIY untuk mengembangkan kawasan candi Borobudur dan Prambanan sebagai objek wisata andalan.
"Kami tidak saja mengembangkan khususnya kawasan Candi Borobudur saja tapi juga mengembankan lingkungan di sekitar candi, sehingga sehingga menjadi aset wisata yang memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan," katanya.
Menurut dia, Candi Borobudur dan Prambanan yang sudahmasuk dalam kategori warisan budaya dunia maka konservasi dan pemanfaatn candi tersebut harus selalu dalan koridor yang tepat baik dari segi pelestarian maupun pemanfaatannya.
Kareanyanya, acara pembekalan ini dimaksudkan memberikan tambahan wawasan bagi pejabat di lingkungan PT.TWCBPRB, sehingga diharapkan dapat mendukung terwujudnya Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko sebagai tempat tujuan pariwisata budaya kelas dunia, katanya. (*)
Sumber: http://antara.co.id (13 Maret 2009)