VIY 2008 dari Lanaken dan Charleroi Expo di Belgia

Brussel - KBRI Brussel kembali lakukan promo wisata marathon Visit Indonesia Year (VIY) 2008 di dua kota yang berbeda, di kota Lanaken, wilayah Belgia yang berbahasa Belanda tanggal 21 Februari 2008 dan sepekan mengikuti pameran wisata Idee Vacant dalam Charleroi Expo di kawasan berbahasa Perancis, 19-14 Februari 2008 lalu.

Duta Besar RI Nadjib Riphat Kesoema dalam sambutan pembukaan acara Ean Haart voor Indonesie di Lanaken menyampaikan bahwa Indonesia masih menjadi tempat tujuan wisata yang menarik. Tidak hanya keindahan alam, keunikan budaya dan kesenian, yang menjadi daya tarik, tapi juga kebiasaan kita memperlakukan orang asing menjadi tamu yang terhormat, mungkin menjadikan mereka memiliki luxury ekslusif, pelayanan unik yang tidak diperoleh di negeri lain.

Ajang promosi wisata Visit Indonesia Year (VIY 2008) kembali digelar untuk kedua kalinya. Dari kota kecil Lanaken Belgia yang hanya berjarak 4 km dari kota Maastricht (Belanda) ini, KBRI Brussel bekerjasama dengan yayasan Davidfonds dan dr Sardjono Pribadi, ahli jantung, pada tanggal 21 Februari 2008 telah digelar malam dana Een Hart voor Indonesia.

Acara ini telah dihadiri Marino Keulen, Mendagri wilayah Flams dan Urusan Integrasi Flanderen, Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib RIPHAT Kesoema, para pejabat Pemerintah daerah kota Lanaken dan masyarakat Lanaken pada umumnya. Tari, musik gamelan, dan makanan Indonesia terasa tetap menyedot perhatian.

Sementara secara marathon, KBRI Brussels kembali gelar acara yang sama VIY 2008 di Charleroi Expo, 19-24 Februari 2008. Gelar budaya dalam pameran wisata Idees Vacant di wilayah masyarakat Belgia yang berbahasa Perancis (Wallonia) mendapat sambutan meriah. Arena promosi seluas 53m2 di lokasi Charleroi Expo dikunjungi warga yang ingin menyaksikan tarian dan musik gamelan Bali terasa membludak, menghentak para pengunjung. Sekalipun India dengan incredible India nya terletak tidak jauh dari lokasi. Di depan stand Indonesia, Tunisia menjual paket wisata menarik. Sekalipun stand Tunisia membuka galeri hiasan keramik yang dibagikan secara cuma-cuma, Indonesia terutama Bali tetap menyedot perhatian.

Partisipasi Indonesia pada event Idees Vacant di Charleroi Expo tersebut merupakan promosi lanjutan yang kedua setelah tampil dengan peluncuran perdana (kick-off) promosi seni, budaya, dan wisata Indonesia di wilayah Eropa pada Vakantiesalon (Indonesia Travel Days) di kota Brugge pada tanggal 5 – 6 Januari 2008 yang lalu.

Tari pendet, rantak dan jaipong mampu mengoyang pengunjung di hari Sabtu dan Minggu (23-24 Februari) lalu. Selain Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa tampak hadir di tengah pengunjung pagelaran ini Messenger de Colombe, dari pemerintah daerah Stavelot yang akan member gelar bangsawan dari Stavelot pada Duta Besar RI, Nadjib Riphat Kesoema pada tanggal 02 Maret 2008 ini. Rententan kegiatan promosi Indonesia ke pelosok Belgia dan partisupasi Indonesia dalam Carnaval Blanch Moussi 2007 lalu di wilayah perbatasan Belgia-Jerman ini pun terasa membuahkan hasil.

Rangkaian 6 (enam) hari promosi tersebut diisi antara lain acara gelar kesenian tradisional Indonesia, workshop mengenai gamelan dan tarian Indonesia ternyata cukup seksi untuk mengundang publik memberi perhatian kepada Indonesia. Sanggar gamelan Bali Salih Asah, yang dibina KBRI Brussel dengan mayoritas pemain orang-orang Belgia terasa mendekatan jiwa musik gamelan dan esotisme Indonesia.

Melalui medium kesenian, tari dan musik ini kita buka cakrawala dan kita dekatkan Indonesia kepada publik. Masyarakat luas, people to people contact dengan cara interaktif. Kita bangun perhatian dan rasa ingin tahu dari tingkat yang paling bawah, people on the street, kalangan profesional, para dokter hingga kantor para wakil rakyat Belgia.

Sumber: www.deplu.go.id (28 Februari 2008)
-

Arsip Blog

Recent Posts