Malang - Kawasan wisata pantai yang tersebar di wilayah Kabupaten Malang, Jatim, terancam ditutup, menyusul hilangnya salah seorang warga Sumberpucung, Kabupaten Malang, Imam Sugiantoro (56) ketika melakukan ritual larung sesaji di Pantai Ngliyep, Kecamatan Donomulyo.
Kepala Dinas Perhubungan dan Pariwisata (Dishubpar) Kabupaten Malang Purnadi, Kamis (6/3), mengakui, pihaknya akan menutup sementara kawasan wisata pantai hingga cuaca kembali membaik dan ketinggian ombak juga mencapai normal.
"Sebenarnya pengelola wisata yakni PD Jasa Yasa sudah melakukan antisipasi degan memasang tanda larangan di lokasi-lokasi berbahaya termasuk larangan renang bahkan mendekati lokasi bahaya saja juga tidak diperkenankan," katanya di Malang.
Ia menegaskan, pengelola kawasan wisata harus cermat dan melakukan pengawasan super ketat terhadap lingkungan sekitar pantai, jangan sampai ada orang baik kelompok maupun perorangan yang bisa menerobos pengamanan agar tidak menimbulkan korban untuk yang kedua kalinya.
Menurut dia, antisipasi agar tidak sampai ada pengunjung yang mengalami `kecelakaan` ombak tersebut pengelola tidak hanya memasang papan peringatan, tetapi juga memasang tanda bahaya berupa sirene otomatis.
Jadi, katanya, ketika ada gelombang ombak besar datang dan pengunjung sedang melakukan aktivitas termasuk renang di pantai, sirene akan berbunyi secara otomatis sehingga pengunjung tidak sampai terseret ombak.
Ia mengakui, selama ini masih banyak pengunjung yang tidak taat terhadap larangan yang sudah dipasang dibeberapa titik di kawasan wisata, namun ketika ada masalah, petugas yang disalahkan.
"Kondisi ini yang seringkali membuat petugas `marah` pada pengunjung dan melakukan pengawasan superketat, tetapi tanggapan pengunjung juga sering tidak mengenakkan, padahal petugas mengingatka agar tidak sampai ada kejadian yag tidak diiginkan," katanya.
Sementara itu hingga saat ini warga Sumberpucung, Imam Sugiantoro, yang terseret ombak ketika melakukan ritual laraung sesaji bersama tiga teman lainnya di atas Gunung Kombang kawasan Pantai Ngliyep masih belum ditemukan.
Sumber: Antara News (7 Maret 2008)