Jepara – Cuaca buruk di Laut Jawa yang terjadi sejak akhir Desember lalu mengakibatkan sejumlah pelayaran dan penerbangan dibatalkan. Kondisi itu mengakibatkan pengunjung Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, turun 80 persen.
Kepala Bidang Pengembangan Karimunjawa Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara Sutana, Sabtu (1/3), mengatakan, rata-rata jumlah pengunjung Pulau Karimunjawa 802 wisatawan per bulan. Namun, dua bulan terakhir ini jumlah pengunjung Pulau Karimunjawa hanya 160 wisatawan.
“Hanya wisatawan-wisatawan yang mempunyai jiwa petualangan saja yang berani berkunjung ke Karimunjawa di saat cuaca buruk. Mereka berani menyewa kapal-kapal nelayan agar dapat menikmati keindahan Karimunjawa,” kata dia.
Sutana mengemukakan, turunnya jumlah pengunjung itu merupakan siklus tahunan. Penurunan itu terjadi di akhir Desember–Februari, saat (angin) baratan, yaitu bertiupnya angin musim barat.
Di bulan Maret ini kondisi itu akan pulih sedikit demi sedikit, dan diperkirakan kembali normal pada awal April. Jumlah wisatawan yang berkunjung akan melonjak tinggi di bulan September–November.
Menurut pengurus dan penggagas Jepara Tourism Information Center (JTIC) Samsul Arifin, cuaca buruk membuat sejumlah pelayaran dan penerbangan dibatalkan. JTIC telah menginformasikan langsung maupun melalui situs gojepara.com, tentang kondisi itu kepada para turis yang ingin menikmati keindahan Karimunjawa.
Sarana transportasi laut, yaitu Kapal Feri Muria dan Kapal Cepat Kartini I, hingga saat ini belum dioperasikan. Sarana transportasi udara, yaitu pesawat CASSA 212 Bandara Ahmad Yani Semarang–Dewadaru Karimunjawa, juga belum melayani penerbangan.
“Saat ini, kami terus memantau kondisi cuaca di laut dan udara, baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan Syahbandar Pelabuhan Jepara dan Badan Meterologi dan Geofisika,” kata Samsul yang berharap cuaca cepat pulih.
Agenda internasional
Terlepas dari itu, Pulau Karimunjawa menjadi sasaran penyelenggaraan Visit Indonesia Year 2008. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jateng mengagendakan kegiatan “Sail Indonesia” pada 5-12 Oktober di pulau yang terkenal dengan potensi wisata baharinya itu.
“Sail Indonesia” merupakan kegiatan berlayar yang diikuti pelayar-pelayar dari berbagai negara. Mereka membawa kapal-kapal pribadi mengarungi lautan mulai dari Darwin, Singapura, Kupang, Bali, hingga Karimunjawa.
“Tahun 2007, Sail Indonesia diikuti 45 peserta dari 22 negara,” kata dia.
Sumber: Kompas.com (2 Maret 2008)