Aceh Besar - Taman Anggrek, milik Kelompok Masyarakat Sadar Wisata di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Pocut Meurah Intan, Saree, Kecamatan Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam diresmikan, Senin (3/3).
Taman yang sudah sekian lama telantar itu dibangun kembali oleh BRR Aceh-Nias melalui PPK Kehutanan dan Pariwisata Satuan Kerja Pemberdayaan Ekonomi dan Pengembangan Usaha dengan dana sebesar Rp 400 juta bersumber dari APBN 2007.
Taman anggrek yang baru dibangun kembali setelah lama terlantar dan porak-poranda, akibat konflik yang melanda Aceh sebelumnya, kini kembali bisa digunakan sebagai tempat wisata dan sekaligus menjadi tempat budi daya anggrek yang melibatkan masyarakat sekitar.
Direktur Pengembangan Ekonomi Kehutanan dan Program Donor BRR Aceh-Nias Ricky Avenzora mengatakan pembangunan kembali taman Tahura, selain untuk objek wisata, juga menjadi tempat budidaya anggrek dan budidaya keanekaragaman hayati (biodiversity), serta ekowisata. Ini akan menambah pendapatan masyarakat, dan menghindari degradasi kawasan yang berdampak hilangnya atau berkurangnya fungsi kawasan taman bagi masyarakat.
Tahura memiliki jenis tanah dan iklim yang cocok untuk pembudidayaan tanaman, karena selain dingin, tanahnya subur dengan kandungan air cukup. Di kawasan ini pula BRR telah membangun Taman Buah seluas 30 hektar, dan kios untuk pedagang sebanyak 15 pintu. "Jika seluruhnya berfungsi, maka Tahura telah menjadi sentra wisata di Aceh," sebutnya.
Anggrek memiliki nilai bisnis tinggi dan bisa diekspor. Potensi ini kemudian dikembangkan melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat hutan. Program ini didukung para ahli tanaman dari Fakultas Kehutanan Unsyiah Banda Aceh yang menyediakan tenaga ahli untuk membantu para pengelolaannya.
Sumber: www.suarapembaruan.com (6 Maret 2008)