Pontianak, Kalbar - Festival Budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) 2013 secara resmi dibuka di Museum Negeri Pontianak, Jalan A Yani, Pontianak kemarin (26/9) siang. Ratusan orang yang mewakili 14 kabupaten/kota di Kalbar turut memeriahkan hari pertama acara yang akan dihelat hingga tanggal Minggu (29/9) mendatang ini.
Parade dilaksanakan dengan jalan kaki di jalanan Kota Pontianak dengan menggunakan pakaian khas tradisional daerah masing-masing. Parade ini mengundang perhatian dari pengguna jalan. Pasalnya, setiap kontingen juga menampilkan atraksi atau keseniannya masing-masing. Dalam acara kemarin pula, dipertontonkan tarian tiga etnis dan atraksi marching band dari mahasiswa.
Festival yang dihelat setiap dua tahun ini sudah yang ke-11 kalinya diadakan. Tahun ini pelaksanaannya dipusatkan di halaman Museum Negeri Pontianak. Selain parade budaya, ada juga kegiatan lainnya seperti seperti lomba tari daerah, lomba layang-layang hias, lomba lagu daerah, lomba berbalas pantun, lomba gasing dan sumpit, syair Melayu, dan kuliner tradisional khas daerah. Ada pula pemilihan Bujang dan Dara Wisata Khatulistiwa Kalbar.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kalbar, Yusri Zainuddin mengatakan kegiatan FBBK ini digelar untuk mengangkat citra kepariwisataan Kalbar, utamanya wisata budaya. “Seni dan budaya yang hidup di Kalbar ini adalah daya tarik dan modal besar untuk kepariwisataan kita,” ungkapnya. Menurut dia, seni dan budaya di Kalbar harus terus dikembangkan dan digali. Oleh sebab itu kegiatan seperti FBBK penting dilaksanakan untuk mendorong kreatifitas dan apresiasi dari para pelaku seni dan budaya di Kalbar. “Salah satu sarana untuk menggali, melestarikan, mengembangkan dan mempromosikan budaya Kalbar adalah lewat FBBK,” kata Yusri.
Selain itu, lanjut dia, FBBK juga akan menjadi seleksi bagi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kalbar untuk mencari orang atau tim yang akan mewakili Kalbar pada even budaya berskala nasional maupun internasional. “Kami juga akan menyeleksi tari dan lagu daerah yang akan diikutkan di TMII Jakarta. Selain itu ajang bujang dara pariwisata juga akan ikut pemilihan duta wisata Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Kalbar Cornelis dalam sambutan yang dibacakan staf ahlinya, Ida Kartini, mengatakan even seperti FBBK diharapkan bisa mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan. Namun even ini memerlukan pedoman dan panduan arah yang jelas dalam setiap item yang ditampilkan. Dikatakan pula, saat ini dunia tengah mengalami kemajuan teknologi yang cukup pesat. Akibatnya terjadi pergeseran budaya yang terjadi di berbagai negara. Oleh sebab itu, setiap insan budaya dituntut untuk memahami dinamika sosial dan ilmu pengetahuan yang berkembang, agar mampu bersaing dengan negara lainnya.
Sumber: http://www.pontianakpost.com