Solo, Jateng - Pesta kembang api dan pukulan gamelan menandai pembukaan "Solo International Performing Arts" (SIPA) 2013 di Benteng Vastenburg Solo, Jumat malam, yang disaksikan ribuan penonton.
Pergelaran seni pertunjukan yang disaksikan sekitar delapan ribu penonton tersebut dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Perlindungan Keanekaragaman Karya Kreatif, Hari Untoro Dradjat, didampingi Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, dan anggota DPR RI Aria Bima.
Pergelaran di benteng yang merupakan cagar budaya tersebut berlangsung meriah dengan melibatkan 16 delegasi seni budaya dari dalam maupun luar negeri.
Pada kesempatan itu, Hari Untoro Dradjat mengatakan bahwa penyelenggaran SIPA yang sudah menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Solo tersebut merupakan ajang promosi melalui seni budaya yang harus terus dikembangkan.
Solo merupakan kota kreatif yang berbasis budaya karena ada produksi warisan budaya dunia berasal dari daerah ini, seperti batik, keris, wayang, juga Benteng Vastenburg yang digunakan untuk ajang menampilkan seni kreatif penyelenggara SIPA V ini.
Menurut dia, dengan penyelenggaran SIPA pihaknya berharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing dan lokal.
"Bentang Vastenburg merupakan warisan budaya yang harus dipertahankan dan kemudian dapat dikembangkan melalui penyelenggaran SIPA ini," katanya.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, menyambut baik diselenggarakannya SIPA karena dapat dinikmati masyarakat.
Selain itu, Rudyatmo juga berharap Benteng Vastenburg dapat dihibahkan ke Pemerintah Kota Surakarta untuk dilestarikan dan dikembangkan bagi kegiatan seni budaya.
SIPA V mengangkat tema "The Legend History of World Culture" dengan maskot Rachel Georghea Sentani, finalis Putri Indonesia 2012. Tema ini menyuarakan seni pertunjukan untuk kemegahan legenda budaya dunia itu.
Penampilan delegasi dari Sanggar Seni Tanadoang Kepulauan Selayar menjadi pertunjukan pembuka dan disusul asal penampil dari Swedia Virpi Pahkinen yang membawakan olah tubuh berjudul "Laba-Laba".
Keunikan olah tubuh Virpi bertolak dari olah hampir semua anggota badan untuk menggambarkan gerak gerik laba-laba. Penampil ini mampu melipat kedua kaki dan tangganya menjadi satu bagian yang membentuk format menyerupai gerakan laba-laba.
Keunikan itulah yang menyebabkan ribuan penonton memberikan aplaus kepada penampil yang memiliki kelenturan tubuh istimewa itu.
Virpi sebelum menunjukkan kebolehannya menyatakan bangga bisa tampil di SIPA, apalagi SIPA merupakan kegiatan seni budaya yang sudah dikenal dunia.
Ia juga memberi apresiasi kepada masyarakat Solo yang memadati pembukaan SIPA.
"Saya kagum, penonton begitu banyak yang memberi apresiasi SIPA malam ini," katanya.
Sumber: http://www.antaranews.com