Ambon, Maluku - Sebanyak tujuh belas suku bangsa di Indonesia yang berada di Kota Ambon, mengikuti Karnaval Budaya Multietnik Daerah Maluku tahun 2013.
Karnaval budaya yang digelar oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Ambon itu dilepas oleh Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Ekonomi dan Keuangan, Benny Gaspersz di halaman Korem 151/ Binaiya, Rabu (11/9).
Tujuh belas suku bangsa itu masing-masing Ambon, Papua, Ternate, Makasar, Bugis, NTT, Kedang, Madura KKM, Bali, Kalimantan, Buton, Toraja, Pasundan, Hatukau, Banten, Aru dan Tanimbar.
Selain tujuh belas suku bangsa yang disebutkan di atas, karnaval juga diikuti oleh 14 sanggar diantaranya, Drum Band Satsikmil, Trompet Syaloom, Suling Bambu Petra, Totobuang Hadrat, Sanggar Iwyolainy, Wairanang, Melati, Group Gagora, Kepala Tiga, Mahigan, Arika, Salawaku Art, Hawaian Band Iwyolainy.
Gubernur Maluku KA Ralahalu dalam sambutannya yang di bacakan Staf Gubernur Maluku Bidang Ekonomi dan Keuangan, Benny Gaspersz mengatakan, karnaval budaya tersebut mengangkat hasana potensi budaya yang ada di daerah dan mempererat ikatan persaudaraan di Maluku.
“Saya apresiasi sekali dengan kegiatan ini sebab satu-satunya bahasa universal yang dapat menjembatani seluruh kepentingan yang berbeda hanyalah kebudayaan dan seni. Karena satu-satunya bahasa untuk merajut hubungan kita adalah budaya dan seni sebagai bagian dari budaya bangsa kita,” tandas Ralahalu.
Dikatakan, selain mempersatukan perbedaan, karnaval tersebut juga untuk membangun persatuan dan kesatuan. Menurutnya, persatuan dan kesatuan tidak cukup hanya dengan bahasa slogan semata. Tak hanya itu, karnaval budaya akan mampu meningkatkan sektor ekonomi lainnya dari masyarakat. Apalagi, saat ini Provinsi Maluku telah terbuka kepada siapa saja yang hendak menanamkan investasi di Maluku.
“Bagi saya agenda karnaval 2013 ini memiliki dampak multi efek sehingga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai sebuah momentum strategi dalam upaya perkembangan kepariwisataan daerah. Kegiatan ini juga sebagai media silaturahmi antar suku bangsa yang ada di kota Ambon. Kami berharap, kegiatan ini terus dilakukan dan di tingkatkan ditahun-tahun akan datang,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Kepala BPNB Ambon Stevanus Tiwery dalam sekapur sirihnya mengatakan, event karnaval budaya multi etnik merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkenalkan kesenian Nusantara bagi masyarakat dan generasi muda sehingga dapat menimbulkan rasa untuk mencintai, memiliki, melestarikan serta mewariskan dan memanfaatkannya untuk kepentingan bersama.
Untuk diketahui, karnaval budaya melewati rute Halaman Parkir Korem 151 Binaiya, Jalan Diponegoro, Raden Panji, Jalan AY Patty, Gong Perdamaian, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pattimura, Jalan Achmad Yani dan finish di halaman Korem 151/Binaya. Karnaval tersebut busana daerah musik tradisional, tari-tarian daerah dan lagu daerah.
Sumber: http://www.siwalimanews.com