Gelar Gelanggang Silih Baganti Hidupkan Silat Tradisi

Padang, Sumbar - Ikatan Pen­cak Silat Indonesia (IPSI) dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar berencana meng­hi­dup­kan kembali Galanggang Siliah Baganti (GSB) yang telah vakum sejak 2002 silam di Kabupaten Solok. Iven ini akan menghadirkan kembali “pan­deka-pandeka silek” di Ranah Minang.
Rencana menghidupkan kembali GSB ini disepakati dalam pertemuan IPSI-LKAAM Sumbar kemarin (10/9), di Palanta Rumah Dinas Wali Kota Padang. Hadir se­jumlah pengurus IPSI dan LKAAM provinsi maupun ka­bupaten/kota. Mereka me­nyatakan tekad yang bulat untuk menggelar kembali aca­ra ini setelah sempat hilang sejak beberapa tahun lalu.
Dari rapat terbatas itu, IPSI-LKAAM sengaja meng­un­dang wartawan dan me­ngum­pulkan banyak ide dan saran. Dalam pertemuaan itu me­ngemuka agar iven silat tradisi ini tak sebatas pertun­jukan. Lebih dari itu, menjadi iven wisata seperti Tour de Sing­karak (TdS) dan Festival Dra­goan Boat yang sudah men­dunia.
Kegiatan ini akan dise­lenggarakan di Padang pada 19-22 Desember mendatang. “Rencananya dibuka Ketum PB IPSI Prabowo Subianto,” terang Ketua IPSI Sumbar Fauzi Bahar.
Iven GSB ini sekaligus upa­ya melestarikan adat, budaya, dan seni Minangkabau. GSB merupakan ikon Sumbar, yang dulunya dihelat setahun sekali. Setelah reformasi, kegiatan ini vakum. “Kita akan hidupkan kembali GSB ini yang dipu­satkan di Padang,” Wali Kota Padang itu.
Dalam GSB nanti, tidak saja menampilkan silat tradisi, tapi menampilkan pasam­bahan adat, dan lomba-lomba lainnya seperti malamang dan marandang. “Kita hadirkan kembali ragam aliran silat di Minangkabau. Ini penting diajarkan dan diwarisi kepada generasi muda kita,” im­buh­nya.
Sebelum pelaksanaan pun­caknya, dia berharap di tingkat kabupaten/kota juga mela­kukan seleksi sebagai utusan pada acara puncak Desember mendatang. “Sebelum pela­k­sa­naan itu, kita minta kabu­paten/kota membuka gelang­gang pula,” tuturnya.
Ketua LKAAM Sumbar, M Sayuti menegaskan, kegiatan ini bagian dari tugas LKAAM mengembangkan seni dan permainan anak nagari. “Kita bangkitkan kembali nilai-nilai di nagari dengan silek. Silek mengajarkan silaturahmi dan sportivitas,” ujarnya.
Dia ingin kegiatan ini tak sekadar seremonial, tapi di­kembangkan di tengah ma­syarakat agar marwah silat Minang benar-benar hidup dan menjadi warisan dunia,” ujarnya.
-

Arsip Blog

Recent Posts