Muntok, Babel - Kolaborasi seni barongsai dan tarian melayu yang dilakukan para remaja Kabupaten Bangka Barat tampil memeriahkan puncak peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang digelar di Muntok.
"Ini merupakan kreasi kreator Bangka Barat yang mampu merespon perpaduan budaya warga keturunan Tionghoa dan Melayu yang ada di lingkungan
sekitarnya," ujar Pelaksana Badan Narkotika Kabupaten Bangka Barat Agus Sunawan di sela-sela Peringatan HANI tingkat Provinsi Babel di Muntok,
Sabtu (14/9).
Ia menjelaskan, pemerintah melalui BNK akan terus berupaya mengoptimalkan potensi generasi muda dalam mengekspresikan karya dan bakat seni yang
dimiliki melalui berbagai media dan kesempatan.
Ia mencontohkan, olah gerak tari khas melayu yang dipadukan dengan pertunjukan barongsai merupakan kreativitas yang patut mendapatkan
apresiasi dan perlu dikembangkan.
"Kreativitas seperti ini yang perlu mendapatkan perhatian agar masyarakat, khususnya generasi muda termotivasi untuk berekspresi sesuai bakat yang dimiliki, dengan harapan mereka bisa terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif (Narkoba).
Pada puncak kegiatan HANI yang dibarengkan dengan kegiatan Hari Anak Nasional itu juga ditampilkan sejumlah kesenian daerah seperti tari sambut,
rampak bedug, kabaret, pantun, pagelaran tari dan musik akustik. "Kami gelar kegiatan ini mulai Sabtu pagi hingga malam hari, kami harapkan
kegiatan ini bisa memberikan jawaban akan kebutuhan penyaluran bakat dan kreativitas generasi muda Bangka Barat," katanya.
Melalui pertunjukan seni dan budaya seperti itu, ia mengharapkan upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba bisa lebih mudah dipahami masyarakat. "Kami akan terus berupaya menggelar kegiatan seperti ini agar masyarakat, khususnya generasi muda bisa menyalurkan dan berkreasi, ini cukup penting untuk mengjindarkan mereka dari bahaya narkoba," katanya.
Selain itu pihaknya juga berupaya mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, ormas dan pemerhati pendidikan untuk bersama bergerak melakukan pencegahan bahaya tersebut.
Sumber: http://www.metrotvnews.com