JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menggelar Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2013. Para penerima beasiswa pun dibukakan matanya mengenai tiga realitas dasar tentang Indonesia.
"Pertama, Indonesia adalah bangsa keragaman besar. Indonesia adalah rumah bagi populasi lebih dari 240 juta, yang membuat kita negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Populasi yang besar yang tersebar di negara kepulauan lebih dari 17 ribu pulau dan terdiri dari 300 kelompok etnis yang berbeda, dan berbicara lebih dari 740 bahasa," ujar Wamenlu Wardana, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2013).
Selain itu, lanjutnya, Indonesia telah secara konsisten mampu damai menambahkan lapisan untuk identitasnya selama berabad-abad. Menurutnya, Indonesia saat ini adalah rumah bagi agama-agama besar dunia, yang berasal dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Timur.
"Dalam menghadapi keragaman yang sangat besar seperti itu, kita harus bekerja sangat keras untuk menjaga Indonesia bersatu dan terpadu," ucapnya.
Kedua, masyarakat Indonesia diselenggarakan bersama oleh rakyat yang saling menghormati dan toleransi.
"Sejak awal, pendiri kami menyadari bahwa tantangan terbesar yang dihadapi bangsa kita adalah pemeliharaan persatuan nasional. Kami berhasil mengatasi tantangan ini dan datang bersama-sama untuk membentuk satu bangsa," katanya.
Oleh karena itu, selama berabad-abad, Indonesia mengembangkan cara hidup dalam damai dan harmoni dengan satu sama lain.
"Kami membangun tradisi "Musyawarah untuk Mufakat", yang berarti "konsultasi menuju konsensus", tradisi ini tidak memungkinkan dominasi mayoritas. Hal ini membutuhkan bahwa suara minoritas didengar," katanya.
Menurutnya, hal ini memastikan bahwa kepentingan semua pihak yang terlibat diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan kolektif.
"Jadi, kita membentuk kebiasaan dialog sebagai cara menyelesaikan perbedaan pendapat kami untuk mencapai landasan bersama dan sebagai cara untuk bekerja sama untuk mengatasi tantangan-tantangan bersama," katanya.
Diplomasi Indonesia secara konsisten mempromosikan konsensus di antara negara-negara dan berusaha untuk membangun jembatan antara geopolitik membagi. Sedangkan realitas ketiga yang ingin menggarisbawahi, bahwa Indonesia sebagai negara yang mempunyai semangat demokrasi.
"Sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia memastikan partisipasi yang luas dari warga masyarakat dalam urusan pemerintahan tidak hanya melalui pemilu saja, tetapi juga melalui konsultasi langsung," tuturnya. (ade)
Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2013/06/07/560/818769/alasan-kemlu-gelar-beasiswa-seni-budaya