JAKARTA, Gelar Budaya Keraton Cirebon akan digelar kembali untuk menghidupkan tradisi keraton sebagai pusat pengembangan seni dan budaya. Kegiatan yang mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan dilaksanakan di Keraton Kesepuhan Cirebon, Jawa Barat, 5 Desember 2012.
Direktur Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya, Ukus kuswara mengatakan potensi budaya keraton merupakan kekayaan bangsa yang mempunyai nilai yang tinggi. Budaya keraton yang hidup, tumbuh dan berkembang merupakan hasil kretivitas para pendahulu yang patut dikembangkan dan dilestarikan. Sejalan dengan dinamika masyarakat, untuk itu perlu didorong berbagai kegiatan yang bisa menampilkan produk seni keraton.
"Keraton sejak dulu menjadi pusat budaya masyarakat. Banyak gagasan yang kreatif lahir di sana. Hanya selama ini, budaya yang berkembang di sana kurang dieksplore. Dengan adanya pergelaran budaya, diharapkan generasi muda sekarang bisa mengenal sekaligus melestarikan tradisi yang punya nilai luhur," ujar Ukus saat jumpa pers di lantai 15 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2012).
Ukus yang didampingik Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan, PRA Arief Natadiningrat mengungkapkan, pada Gelar Budaya Keraton Cirebon nanti akan diluncurkan "Gerbang Kampung". Di sana, tidak hanya ditampilkan sejumlah seni tradisional, tapi juga ada pameran yang melibatkan puluhan perajin. Yang menggembirakan, program tersebut, juga mendapat dukungan dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat.
"Kami bertekad menghidupkan kembali tradisi-tradisi yang berkembang di keraton. Selama ini, kami butuh event-event yang bisa mengenalkan seni budaya keraton kepada masyarakat luas. Kami juga mengucapkan terimakasih atas dukungan Kemenparekraf dan Kemenkoor Kesra atas rencana kegiatan Gelar Budaya Keraton Cirebon," kata Arief.
Menurut Arief, Gelar Budaya Keraton Cirebon akan dimeriahkan dengan sejumlah pentas tari. Di antaranya, Tari Rampak Topeng Kelana, Tari Puteri Binangkit, Tari Manggala Yudha, Tari Sekar Kaprabon, Tari Bedaya Pakungwati, Tari Adipati Karna, Tari Topeng Panji, dan Tari Tayub.(Mun/A-147)***
Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/212811