WAKIL Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryati, membuka Gelar Budaya Nasional 2012 di Bundaran Tugu Api Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Minggu (28/10).
Dalam acara pembukaan, Wiendu mengimbau agar masyarakat memelihara warisan budaya – jangan sekadar dijadikan label saja, tapi dimaknai sebagai sumber hidup bagi pertumbuhan kebudayaan Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika.
“Meleburnya antara penghayatan –pengetahuan –seni budaya merupakan sebuah keutuhan yang memberikan tuntutan sekaligus tontonan bagian dari sistem pengetahuan dan pendidikan masyarakat adat. Kita tidak akan membiarkan seni tradisi ini mati di telan zaman dan kita berusaha merevitalisasi seni dan budaya Indonesia ,” tegas Wiendu.
Sementara Ketua Panitia Gelar Budaya Nusantara 2012 Suprapto Suryodarmo mengatakan dalam Gelar Budaya Nusantara di tampilkan secara utuh ritus-ritus pangan dari delapan komunitas adat seperti upacara Randang Lingko dari masyarakat adat Manggarai Nusa Tenggara Timur, rangkaian upacara adat Dumaan dari suku Dayak Kayaan Bahau Kalimantan Timur, upacara Saren taun dari Kasepuhan Cisungsang Banten.
“Pagelaran ini merupakan aspek tontonan dari Gelar Budaya Nusantara 2012,” jelas Suprapto.
Lebih lanjut Suprapto menambahkan, pagelaran ini menampilkan beberapa bentuk kesenian tradisional dan kontemporer dari beberapa daerah di Indonesia serta ritus-ritus pangan dari berbagai negara sahabat seperti Filipina, Meksiko, Amerika, Venezuela dan India.
“Dengan adanya Gelar Budaya Nusantara 2012 dapat di harapkan masyarakat lebih mencintai budaya negeri ini dan ritus-ritus budaya pangan Nusantara yang utuh dan komprehensif antara berbagai sistem pengetahuan adat sekaligus sebagai ekspresi seni serta budaya,” ujarnya.
Sumber :http://www.harianterbit.com/2012/10/28/wiendu-nuryati-jangan-jadikan-seni-budaya-sebagai-label