Medan, Empat bangunan bersejarah yang terletak di Desa Budaya Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo direnovasi oleh World Monument Fund (WMF) yang bekerjasama dengan Badan Warisan Sumatera (BWS).
Empat bangunan bersejarah yang direnovasi ini yakni dua Rumah Adat Lingga yang biasanya dipakai masyarakat Karo sebagai tempat tinggal mereka, satu Sapo Ganjang yang merupakan tempat pengumpulan padi dari hasil panen masyarakat Karo, dan satu Griten yang merupakan tempat persemayaman arwah-arwah bagi masyarakat Karo.
Reserch and Education Directur WMF, Erica Avrami mengatakan bahwa perenovasian empat bangunan bersejarah tersebut dalam rangka menyelamatkan Rumah Adat Lingga yang sejauh ini hampir mengalami kepunahan.
"Pada perenovasian ini kita bekerjasama dengan Badan Warisan Sumatera (BWS) dan Pemerintah Kabupaten Karo untuk menyelamatkan salah satu budaya karo yang hampir punah," ucapnya.
Dalam perenovasian ini, pihak WMF mengatakan akan menghabiskan dana sebesar 62.000 dollar AS. "Waktu pengerjaannya sudah dimulai dari Oktober kemarin dan direncanakan akan selesai pada Maret 2013 mendatang," ucap Erika.
Menambahkan Erika, Wakil Ketua I BWS, Dr Asmyta Surbakti, M.Si menyatakan dalam perenovasian bangunan bersejarah tersebut, WMF, BWS dan pihak-pihak terkait lainnya tidak akan mengubah nilai-nilai luhur dari budaya itu.
"Jadi ini hanya sekedar merenovasi biasa, tidak mengurangi nilai-nilai budaya yang ada. Bangunan lamanya tetap berdiri kokoh. Hanya saja kita memperkuat bangunan yang ada," ucapnya.
Dengan perenovasian tersebut, diharapkan Asmyta kedepannya Desa Budaya Lingga menjadai desa objek daya tarik wisata (ODTW) Pariwisata Posmodern.
Menurutnya, Desa Lingga banyak menyimpan budaya yang luar biasa, mulai dari hasil kerajinan dan tradisi masyarakatnya, sejarah, arsitektur rumah adatnya, makanan tradisionalnya yang unik, serta seni musik dan pakaian tradisionalnya yang indah.
"Perenovasian ini juga tidak sembarang dilakukan, karena sebelum perenovasian ini WMF sebagai lembaga yang prihatin terhadap budaya melakukan penelitian terlebih dahulu terhadap Rumah Adat Lingga. Beruntung sekali, Rumah Adat Lingga bisa terpilih untuk direnovasi dari 67 situs budaya lainnya yang ada di dunia," ucapnya.
Di Indonesia sendiri, Rumah Adat Lingga merupakan situs budaya yang kelima direnovasi oleh WMF. Sebelumnya WMF telah merenovasi situs Tanah Lot Temple yang berada di Bali, Taman Sari yang berada di Yogyakarta, Omohata yang berada di Nias, dan Masjid Bubuk Pare yang terletak di Padang.
Pantauan Analisa di Desa Lingga, Selasa (30/10), beberapa bagian rumah yang akan dilakukan renovasi adalah atap dari bangunan rumah adat tersebut, kemudian kayu pondasi dari bangunan rumah adat itu juga akan ditambah dengan kayu yang lebih kuat, serta bagian rumah lainnya yang terlihat sudah rusak akn diperbaiki. (ns)
Sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/05/85497/empat_bangunan_bersejarah_di_desa_lingga_direnovasi/#.UJczc2_A-bM