Menkokesra: Seni Melayu Perlu Dilestarikan

Padang - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia untuk sama-sama melestarikan seni dan budaya daerah sebagai aset dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

“Seni Melayu sebagai salah satu bagian seni dan budaya di nusantara bahkan Asean, memiliki filosofi yang sangat mendalam dan perlu dilestarikan bersama-sama sejalan dengan seni budaya yang tersebar di seluruh Indonesia. Seni Melayu itu diangkat Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan di ISI melalui festival se Asean yang memiliki rumpun sama, akan dapat menjadi pemersatu di negara Asean,” kata Agung Laksono saat membuka Festifal Seni Melayu Asean di Gedung Utama Pertunjukan, Minggu (25/11/2012) malam.

Agung Laksono mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya Melayu dan budaya bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara agar tidak terkontaminasi moderninasi.

Festival Seni Melayu Asia Tenggara atau “Southeast Asia Malay Art Festival” yang berlangsung hingga 29 November 2012 mendatang diikuti perguruan tinggi seni di kawasan Asean. Seperti Rajabhat University Thailand, UITM Selangor Malaysia, Singapura dan Brunei. Sementara dari Indonesia diikuti SeaMAF 2012 BKS-PTSI antara lain ISI Denpasar, STKW Surabaya, ISI Surakarta, ISI Jokjakarta, STSI Bandung, IKJ Jakarta, dan tuan rumah ISI Padang Panjang.

Agenda nasional ini diisi antara lain Parade Seni “Basamo Batando Jadi”, Melayu Orkestra. “Tigo Sapilin, Buruang Pungguak”. Malacca ESNB, Feat Debu dan Fariz,RM, Taratak Indonesia Dance Company. Visual Art, Artefak, Seminar Internasional dan Work shop. Khusus seminar diikuti Australia, Belanda, dan Jerman, ujar eksekutif managert festival Seni Budaya Melayu 2012 Hendri JB.

Hadir pada pembukaan, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim, Ketua BKS-PTSI T Slamet Suparno, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Walikota Padang Panjang Suir Syam, Wakil Walikota Edwin Anas dan sejumlah undangan lainnya.

Rektor ISI Padang Panjang Mahdi Bahar dalam sambutannya menyatakan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan dalam penyelenggaraan Festival Seni Melayu Asia Tenggara oleh BKS-PTSI.

Dan ini adalah untuk yang pertama kalinya sebagai salah satu segmen industri kreatif bagi seni Melayu. Mahdi juga berterima kasih kepada Dikti, Walikota dan Wakil Walikota Padang Panjang, jajaran DPRD, gubernur serta Rumah Budaya Fadlizon. Termasuk semua panitia, kurator dan sponsor lainnya.

Sementara itu, Walikota Padang Panjang Suir Syam hanya memberikan sambutan singkat. Ia mengajak tamunya untuk tidak ragu makan di Kota Serambi Mekah karena semuanya adalah makanan organik. Suir Syam juga berharap agar Festival Seni Melayu ini menghasilkan karya seni cemerlang.

Usai pembukaan dan menyaksikan pergelaran seni, Agung Laksono dan rombongan lainnya diajak makan “ Durian Gunung Rajo” durian khas yang terkenal di Sumbar di rumah dinas walikota

Pameran Artefak diselenggarakan di Pesantren Serambi Mekkah dan di Rumah Budaya Fadli Zon di Air Angek X Koto. [gus]

Sumber : http://sindikasi.inilah.com/read/detail/1931096/menkokesra-seni-melayu-perlu-dilestarikan
-

Arsip Blog

Recent Posts