Promosi Erau Tampilkan The Origin of Kutai

Tenggarong, Kaltim - Guna mempromosikan pesta adat seni dan budaya Erau pada 2014, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kutai Kartanegara (Kukar) menampilkan beberapa kesenian tradisional dengan tema The Origin of Kutai, Minggu (4/5) di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. “Tampil di Galeri Indonesia Kaya ini untuk mempromosikan bahwa di Tenggarong akan digelar Erau pada 15-22 Juni yang merupakan agenda pariwisata tahunan,” ujar Kepala Disbudpar Kukar Sri Wahyuni.

Pertunjukan yang dilaksanakan pukul 15.00 WIB itu menyuguhkan kemeriahan dari sebagian cuplikan Erau, ditampilkan langsung oleh penari dan musisi tradisional Kukar. Keduanya memainkan tarian khas Kutim yaitu Topeng Kemindu dan tari Persembahan. Pengunjung juga disuguhi kesenian etnis Dayak, tari Belian Sentiu.

Lewat event tahunan ini, Pemkab Kukar bersama pihak keraton berupaya melestarikan warisan tradisi bagian dari kekayaan budaya bangsa. Erau merupakan kegiatan budaya yang bersumber dari tradisi adiluhung Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Tenggarong, Kukar. Adapun Erau berasal dari kata eroh (bahasa Kutai), yang artinya keramaian, tumpah ruah, atau suasana riuh bergembira. Dalam pelaksanaan Erau, ditampilkan rangkaian upacara adat dan ritual-ritual sakral Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Di antaranya, Menjamu Benua, Beluluh Sultan, Merangin, Bepelas, dan ritual Ngulur Naga sebagai acara puncak.

“Seluruh prosesi adat Kesultanan Kutai itu sangat menarik disaksikan,” ujar Sri Wahyuni. Dikatakan, Erau juga diisi berbagai kegiatan menarik lain, yaitu panggung seni budaya, ritual adat beberapa suku Dayak di Kukar, berbagai event olahraga tradisional, dan berbagai kemeriahan lain. Ditambahkan bahwa sejak 2013 Erau dimeriahkan partisipasi tim kesenian dari negara anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Art (CIOFF).

Sementara Erau pada tahun ini bakal diikuti 11 negara CIOFF yang tiap-tiap negara menyiapkan pertunjukan keseniannya. Peserta berasal dari Belanda, Italia, Hungaria, Latvia, Rusia, Kroasia, Filipina, Korea Selatan, Kolombia, Mesir, dan Bangladesh. Sri mengatakan, partisipasi negara-negara anggota CIOFF merupakan ajang pertukaran dan pembelajaran pertunjukan kesenian. Ini sekaligus momen memperkenalkan Tenggarong atau Kukar serta budaya Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura kepada masyarakat luar. “Melalui EIFAF ini, Kukar dan Tenggarong khususnya, menjadi salah satu pusat kegiatan seni budaya nasional,” imbuhnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts