TEMAN yang berubah jadi “seniman” memang membahayakan. Contohnya Zaini, 40, dari Purwodadi Grobogan (Jateng) ini. Di kala Risman, 39, temannya dari kecil kerja di sawah, dia malah demenan dengan istrinya, Kuntari, 36. Ini sungguh seru dan saru, karena saat kepergok, keduanya didapati sedang bugil.
Seniman adalah pekerja seni. Bagaimana dengan seniman yang mengandung makna: senang istri teman? Dia juga pekerja seni. Tapi bukan berkaitan dengan seni budaya, melainkan seni bagaimana nyimpekke (cari lengah) suami dari wanita yang sedang dijadikan obyek demenan tersebut. Ini merupakan keahlian tersendiri, yang memerlukan bakat dan keuletan. Jika tidak, ya cepat ketahuan.
Keuletan seperti itu rupanya sangat dimiliki oleh Zaini. Sebetulnya dia sudah lama mengincar Ny. Kuntari, yang sekarang merupakan istri sahabatnya dari kecil di Desa Depok, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Tapi karena kalah cepat dengan Risman, belum sempat “nembung” atau minta, keburu hubungan Risman – Kuntari sudah dideklarasikan (baca: nikah). Ya sudah, tunggu peluang berikutnya.
Kebetulan nasib membawa mereka tidak ke mana-mana. Bukan ke Prabowo atau ke Jokowi seperti Partai Demokrat, tapi maksudnya: tetap sama-sama tinggal sekampung, hidup sebagai petani. Dengan demikian menyebabkan mereka bertiga selalu kontak dan ketemu. Dan di mata Zaini, belakangan Kuntari kok semakin mengasyikkan saja. Rupanya, meski sudah punya istri sendiri, cintanya pada istri teman tak juga tergantikan.
Jika ada ungkapan “panen mata pailan gulu” (kenyang lihat saja), itulah nasib Zaini. Tiap hari selalu melihat Kuntari, tapi ibarat eksposisi yang tak bisa dieksekusi. Lama-lama dia jadi nekad, bagaimana bisa menaklukkan bini Risman ini sehingga mau bertekuk lutut dan berbuka paha untuknya. “Kalau kamu telaten lama-lama bakal panen,” begitu setan memberi motifasi, lagaknya seperti Mario Teguh saja.
Nah, Zaini pun mulai menggebrak. Di kala Risman pergi ke sawah, dia suka merayu-rayu agar menanggapi aspirasi urusan bawahnya. Tentu saja Kuntari menolak, karena sudah punya suami. Katanya, dirinya bukan politisi jadi tak bisa main dua kaki seperti Golkar. Kalaupun main “empat kaki” itu cukup dengan suami, karena itu sebuah kewajiban.
Tapi Zaini tak menyerah. Dia terus ngglibet mendekati Kuntari di kala suaminya tak di rumah. Dia terus berusaha meyakinkan, bahwa koalisi yang dibangun kali ini adalah demi perubahan. Zaini pun bilang, tidak akan merebut posisi Risman sebagai kepala rumahtangga. “Tapi berilah aku sedikit “kue coklat” yang penuh nikmat dan mupangat itu,” lagi-lagi Zaini merayu dengan mantap.
Agaknya agitasi Zaini membawa hasil. Terbukti di kala Risman sedang ke sawah untuk membajak sawah, Zaini merapat ke rumah Kuntari. Dan aksi mesum yang selama ini sangat ditunggu-tunggu, berhasil diwujudkan dalam karya nyata. Dia berhasil menggauli Kuntari bak suami istri saja, dan istri Risman ini nampaknya menyerah pasrah.
Enak bagi Zaini – Kuntari, tentu tak nyaman bagi Risman.Siang itu di kala membajak sawah dengan kerbaunya, hatinya menjadi tidak tenang. Entah kenapa. Dia lalu memutuskan pulang lebih cepat. Tiba di rumah, lho…..lho, dia melihat dengan mata kepala sendiri, istrinya sedang “dicangkul” oleh Zaini. Dia pun berteriak lantang dan tetangga datang berhamburan. Tak ayal lagi pasangan mesum yang kepergok dalam kondisi bugil itu dilaporkan ke polisi. Sekedar untuk pemanasan, sebelum diserahkan ke pihak yang berwajib Zaini sempat dihajar dulu.
Zaini nyangkulnya pakai pacul kolong atau pacul bawak? (KR/Gunarso TS)
Sumber: http://poskotanews.com