BANDUNG, Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan memprihatinkan kondisi seniman dan seni tradisional yang harus terus berjuang sendiri tanpa mendapat bantuan. Selain menjaga dan melestarikan seni budaya serta memajukan para pelaku seni budaya tradisional gubernur masih menyimpan obsesi untuk membangun gedung kesenian.
Diungkapkan Ahmad Heryawan, dalam beberapa kegiatan seni budaya yang dilakukan pelaku seni dan budaya seringkali harus menggalang dana kegiatan.
“Terus terang saya merasa sedih sekaligus prihatin mendengarnya bilamana ada seniman dan budayawan menyelenggarakan kegiatan seni budaya harus berjuang mencari bantuan, seperti halnya kegiatan Pasanggiri Kawih Kapesindenan yang sudah dua kali diselenggarakan,” ujar Ahmad Heryawan dalam sambutannya pada acara Pasanggiri Kawih Kapasindenan 2012, bertempat di Gedung YPK, Jalan Naripan Bandung, Rabu (21/11).
Padahal menurut Ahmad Heryawan, menjaga dan melestarikan seni budaya tradisional, bukan hanya menjadi tugas pelaku seni maupun budaya saja. Terutama pemerintah dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat berkewajiban menjadi fasilitator, demikian pula halnya dengan masyarakat lainnya.
“Saya suka merasa iri dengan (penyelenggaraan) kesenian pop yang selalu dipenuhi anak muda dan mendapat dukungan biaya sangat besar. Ke depan saya ingin agar kegiatan pasanggiri yang sudah diselenggarakan berkali-kali menjadi agenda tetap dan di biayai pemerintah,” ujar Ahmad Heryawan.
Obsesi lain, selain berkeinginan memajukan dan mendorong pelaku seni budaya tradisional menjaga dan melestarikan seni budaya, Ahmad Heryawan ingin mewujudkan pembangunan gedung kesenian yang sudah digagasnya sejak tahun 2009.
“Lapangan olah raga empat ratus milyar saja bisa terwujud, masa gedung kesenian tidak,” ujar Ahmad Heryawan yang berharap tahun 2013 mendatang gedung kesenian berkapasitas seribu penonton terwujud.(A-87/A-107)***
Sumber :http://www.pikiran-rakyat.com/node/212167