Pesilat Eropa dan Asia Ramaikan Kejuaraan Belgia Terbuka

London, Inggris - Sebanyak 123 pesilat dari 12 negara Eropa dan Asia mengikuti kejuaraan pencak silat Open Belgium Pencak Silat Championship (OBPSC) yang diselenggarakan Bond Pencak Silat Belgium (BPSB)/Federasi Pencak Silat Belgia di Sports Hall Center, Schoten, Belgia, belum lama ini.

Kejuaraan ini diikuti pesilat dari Eropa seperti Austria, Belanda, Belgia, Inggris, Jerman, Perancis, Rusia, dan Swiss dan Asia diantaranya Malaysia, Singapura dan Vietnam, demikian Counsellor KBRI Brusel Riaz J.P. Saehu kepada Antara London, Kamis.

Pertandingan dibagi dalam berbagai kategori dan kelas yang dikelompokkan berdasarkan berat badan yaitu remaja putra 13 kelas, remaja putri 11 kelas, dewasa putra 11 kelas dan dewasa putri 7 kelas.

Sayangnya Indonesia tidak dapat mengirimkan atletnya untuk bertanding di kejuaraan ini. Pada tahun 2013, tim Indonesia yang diperkuat oleh 15 orang atlet pencak silat berhasil menjadi juara umum OPBSC 2013 dengan meraih 9 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu.

OBPSC tahun ini merupakan yang ke-19 kalinya diselenggarakan, seiring dengan perkembangan pencak silat selama lebih dari 30 tahun di Belgia. Upaya BPSB untuk melestarikan bagian dari budaya Indonesia tersebut patut mendapat apresiasi.

BPSB sendiri pada tahun 2014 ini memasuki usianya yang ke-32 tahun. Sebelumnya, BPSB telah sukses menyelenggarakan tiga kali European Pencak Silat Championship.

Duta Besar RI di Belgia, Arif Havas Oegroseno menyampaikan penghargaan atas penyelenggaraan kejuaraan ini pada umumnya dan penghargaan pada President BPSB "Harimau Bongkot", Ludo Pieters, atas jasanya mengembangkan pencak silat di Belgia.

Dubes Havas berharap para atlit pencak silat tersebut dapat menjadi duta bagi pencak silat Indonesia di negaranya masing-masing sehingga melalui pencak silat dapat terjalin persahabatan antar peserta dari berbagai negara tersebut.

Banyaknya peserta muda dari berbagai negara di Eropa dan besarnya animo masyarakat menyaksikan kejuaraan ini menunjukkan bahwa pencak silat Indonesia, yang merupakan salah satu aset diplomasi budaya, berhasil menarik minat generasi muda di negara-negara tersebut, di tengah banyaknya pilihan olahraga bela diri lainnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts