Palembang, Sumsel - Memeriahkan HUT RI yang jatuh setiap 17 Agustus, Pemkot Palembang melalui Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Palembang menggelar festival telok abang, telok ukan, dan telok pindang di halaman Museum SMB II, Kamis (14/8).
Acara berlangsung meriah, selain diikuti lebih kurang 47 pelajar dan pemuda Kota Palembang itu juga disaksikan oleh masyarakat Palembang yang sengaja datang untuk menyaksikannya.
"Festival ini untuk memeriahkan HUT RI. Telok abang, telok ukan, dan telok pindang sendiri kita adakan guna mengingat budaya serta ciri khas Palembang," kata M Yanuarpan Yany, kadisbudpar.
Ceritanya, dahulu kala saat setelah penjajahan zaman Belanda, setiap tanggal 30 Agustus diperingati perayaan telok abang di Palembang. "Setiap tahun, kita selalu memperingati telok abang ini. Telok abang sangat identik dengan Kota Palembang yang melambangkan keberanian karena warnanya yang merah," terangnya seraya mengatakan setiap peserta diberi waktu kurang lebih dua jam. Mereka akan dinilai oleh juri, bagi pemenang disamping diberikan trofi, juga akan diberikan uang pembinaan.
Lebih lanjut dikatakan. Sejak tahun 80-an telok abang ini juga pernah diikutsertakan pada festival yang bertempat di Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta. "Jangan sampai telok abang yang menjadi ciri khas Palembang punah, kita semua harus membudayakannya," imbuhnya lagi.
Masih kata Yanuarpan. Selain menggelar festival pembuatan telok abang, telok ukan dan telok pindang ini. Juga ada perlombaan kapal hias serta pembuatan miniatur jembatan ampera. Selain itu, juga ada sembilan agenda lain yang akan diadakan.
Masing-masing malam gelar budaya kota Palembang, parade ketek hias, lomba biduk tradisional, festival panjat pinang, lomba bidar tradisional, perahu motor hias, serta lomba paduan suara dengan lagu kahs Palembang yang diselenggarakan dengan waktu yang berbeda.
"Dipastikan peringatan HUT RI kali ini lebih meriah dari tahun sebelumnya. Tak lupa, peringatan ini kita jadikan sebagai semangat untuk mengisi kemerdekaan dengan lebih baik lagi," imbaunya.
Salah seorang peserta. Liza Devi mengaku baru pertama kali mengikuti festival telok abang ini. "Hari ini, saya ikut berpartisipasi dengan menyumbangkan hasil karya saya dengan membuat kapal dari gabus dan dihiasi dengan telok abang," terangnya.
Sementara Yuni dan Roshinta, pelajar asal SMAN 4 ini juga turut berpartisipasi dengan menunjukkan icon palembang berupa miniatur Ampera dan dihiasi dengan telok abang.
Sumber: http://www.sumeks.co.id