Mataram, NTB - Ribuan warga kota Mataram menghadiri pembukaan Bulan Budaya Lombok-Sumbawa 2016 yang dirangkai dengan pawai budaya, di Kota Mataram, Kamis.
Pembukaan Bulan Budaya Lombok-Sumbawa (BBLS) 2016 dilakukan Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin dihadiri Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Hesti Retno Astuti, Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan sejumlah pejabat instansi terkait di NTB.
Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin mengatakan saat ini pariwisata NTB sudah dikenal secara nasional dan dunia.
Bahkan, Pemerintah Provinsi NTB menargetkan di tahun 2016 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 3 juta orang.
Untuk mendukung target 3 juta wisatawan itu, NTB, kata Muhammad Amin, perlu menata destinasi wisata agar lebih baik. Mulai dari sisi infrastruktur, kebudayaan, hingga kesenian yang dimiliki.
"Kita tahu jika dikelola serius dektor pariwisata mampu menggerakkan ekonomi, mendorong kesejahteraan masyarakat, membuka peluang kerja, dan dapat mengurangi angka kemiskinan, karena NTB masih tinggi angka kemiskinannya," kata Muhammad Amin.
Sementara Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Hesti Retno Astuti menyatakan Kementerian Pariwisata berkomitmen dan mengapresiasi bagi daerah yang menyelenggarakan kegiatan pariwisata.
Ia menjelaskan, kegiatan pariwisata, seperti BBLS 2016 semaksimal mungkin harus dikemas dengan baik, dipromosikan karena bisa mendatangkan wisatawan.
"Saat ini NTB menargetkan 3 juta wisatawan. Sementara secara nasional pemerintah menargetkan pada tahun ini bisa mendatangkan 12 juta wisatawan mancanegara," jelasnya.
Menurut dia, dengan target kunjungan wisatawan itu, NTB memiliki potensi yang sangat komplit dalam pariwisata, mulai wisata alam, kuliner, budaya, hingga kesenian. Terlebih lagi dengan wisata budayanya cukup kental, karena memiliki multi etnis dan masih terjaga pada akulturasi budaya asli.
"Ini perlu terus dipelihara, tetapi perlu juga untuk dikreasikan, karena tanpa ada sentuhan kreasi, maka tidak akan menarik," katanya.
Retno menambahkan, dalam menjaga itu, semua pihak harus terlibat. Terutama, pemerintah daerah, pelaku industri pariwisata, dan masyarakat.
Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata sangat mendukung pengembangan pariwisata NTB. Bahkan, NTB memiliki potensi wisata halal. Sehingga, bisa dijadikan daya tarik wisatawan.
"Karenanya pemerintah, pelaku industri pariwisata dan daerah harus bisa bersinergi untuk bisa meraih target 3 juta wisatawan itu," katanya.
Sumber: http://regional.kompas.com