Sejumlah pejabat dan staf Badan Kesejahteraan Sosial Daerah (BKSD) Provinsi Sulawesi Barat mulai "buka-bukaan" membongkar dugaan penyelewengan tugas dan korupsi dana program bantuan sosial yang dikelola instansi tersebut.
Selain dugaan korupsi dana program bantuan sosial untuk sejumlah panti asuhan di Provinsi Sulbar yang mulai mencuat di kalangan publik, kini sejumlah pejabat dan staf di instansi tersebut juga mulai membeberkan dugaan korupsi dana program bantuan karang taruna.
Dua pejabat eselon III dan IV BKSD Sulbar yang tidak mau disebutkan namanya dan membidangi masalah program bantuan karang taruna itu di Mamuju, Jumat menyatakan tidak tahu menahu dengan kegiatan bantuan karang taruna itu, padahal program tersebut melekat pada bidang tugas mereka.
"Kami tahu, kalau ada program bantuan untuk karang taruna, namun kami tidak dilibatkan dalam kegiatan tersebut, padahal program itu jelas-jelas termasuk di dalam bidang kami," kata Kepala Seksi Organisasi Sosial, SM yang diamini Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial BKSD Sulbar, LD, S.Sos.
Meski pejabat itu tidak dilibatkan dalam kegiatan itu, namun pihaknya mengaku terus memantau kegiatan program bantuan kepada karang taruna yang tersebar di lima kabupaten, yakni Kabupaten Mamuju, Mamuju Utara, Majene, Polman dan Mamasa.
"Hasil pemantauan kami menunjukkan bahwa dari jumlah dana bantuan APBN tahun 2006 sebesar Rp190 juta untuk disalurkan ke 10 kelompok karang taruna yang tersebar di lima kabupaten di Sulbar, yang tersalur hanya sekitar Rp94 juta," ujar SM yang juga Sekretaris Pengurus Karang Taruna Provinsi Sulbar ini.
Padahal, menurut dia, setiap karang taruna mendapat bantuan dana sekitar Rp19 juta, namun yang tersalur kepada setiap karang taruna hanya sekitar Rp9 juta lebih.
Ketika ditanya penanggungjawab program bantuan karang taruna itu, SM mempersilahkan wartawan untuk menanyakan hal itu kepada Kepala BKSD Sulbar.
SM berharap agar kasus dugaan penyelewengan dana bantuan karang taruna itu perlu diusut."Terus terang, kami sebenarnya sudah lama ingin mengungkapkan hal ini kepada wartawan, tapi syukurlah wartawan juga sudah dengar masalah ini. Silahkan beritakan penyelewengan yang terjadi di sini," ujar SM.
Kepala BKSD Daud Biantong, SH yang berusaha dikonfirmasi wartawan tentang hal itu, tidak berada di kantornya. Menurut sejumlah staf BKSD Sulbar, Daud Biantong sedang berada di luar daerah Sulbar untuk urusan dinas tertentu. [TMA, Ant]
Sumber : gatra.com 3 Desember 2006