Peduli Budaya, Bupati Apresiasi Warga Kayan

Malinau, Kaltara - Kegiatan budaya yang digelar di Kabupaten Malinau, mengekspresikan budaya masyarakat Kayan yang ada di Indonesia menjadi kebanggan dan kebahagiaan yang luar biasa bagi seluruh warga Malinau. Ini diungkapkan Bupati Malinau Dr Yansen TP MSi saat membuka secara resmi musyawarah budaya Persekutuan KeluargaBesar Kayan (PKBK) KabupatenMalinau, Jumat (28/10).

Dirinya menyampaikan ucapan terima kasih atas nama pemerintah serta penghargaan kepada keluarga besar Kayan baik yang berasal dari Malinau, Bulungan, Kutai Kertanegara, Kutai Timur, Samarinda dan terkhusus dari Malaysia yang turut hadir dalam pagelaran budaya tersebut.

“Ini merupakan satu bentuk daripada kepedulian warga Kayan terhadap budaya dan kesatuan dan persatuan masyarakat Kayan yang terbangun cukup lama,” ujar Bupati Yansen TP saat menyampaikan sambutan.

Dalam acara musyawarah budaya tersebut, Bupati mengimbau agar seluruh warga Kayan, tidak terkecuali. Agar bangkit semangat dan gairahnya untuk ke depan sebagai generasi yang baik meneruskan nilai-nilai budaya yang tumbuh berkembang dibangun oleh nenek moyang terdahulu. Terlebih lagi lanjutnya, selama ini diketahui warga Kayan ini berada di mana-mana, khususnya di Borneo. Nama Kayan diberikan untuk nama sungai, nama kayan diberikan untuk nama daerah atau wilayah.

“Ini artinya Kayan inilah jauh dari apa yang kita tahu. Sehingga dengan demikian kewajiban kita generasi yang saat ini bertanggungjawab untuk bagaimana kita meneruskan semangat kehidupan Kayan ini, sejajar, setara bersama-sama warga bangsa lainnya di bumi Indonesia maupun di Borneo ini,” ungkapBupati.

Seperti yang ditampilkan dalam upacara adat Ufah Kayan dalam acara musyawarah budaya Kayan ini, Bupati mempersilakan masing-masing mempersepsikannya dengan positif bahwa ada konsep, ada karakter, ada tujuan dan sasaran hidup orang Kayan yang bisa dillihat dari ekspresi budaya, tampilan tari dan sebagainya, baik upacara adat Ufah Kayan maupun ucapan rasa syukur dari putra-putra Kayan yang menang dalam peperangan.

“Ini merupakan kewibawaan yang bertumbuh dari perjalanan panjang warga Kayan. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, pada tempatnyalah warga Kayan yang ada saat ini bangkit, bergairah, bersemangat untuk bagaimana bangga menumbuhkembangkan budaya ini sebagai kekayaan bangsa kita,” tuturnya.

Kepada para orangtua, bupati mengharapkan agar jangan sungkan-sungkan, malu dan enggan untuk mengajarkan yang baik. Karena kata bupati lagi, tidak semua etnis punya konsep seperti punya warga Kayan dan masyarakat lainnya di Malinau. Dan menurutnya, Kalaupun ada, mungkin sudah punah.

“Atraksi adat Ufah Kayan sederhana kita saksikan, tapi terkandung niat daripada generasi Kayan pada zaman dulu, membangun semangat generasinyamelihat ke depan, artinya tantangan ke depan itu sangat tergantung kepada nilai kepemimpinan,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, bupati mengucapkan selamat bermusyawarah dan bercengkrama kepada seluruh PKBK, dan ia memohon maaf apabila ada kekurangan atau tidak sesuai harapan dalam penyediaan tempat musyawarahan, tapi paling tidak menggambarkan kalau dahulu seperti itulah orang-orang tua melaksanakannya.

“Selamat bermusyawarah, selamat beraktivita semoga berjalan lancar dan kita bisa menyelesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Selamat untuk keluarga Kayan yang ada di South Borneo,” pungkasnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts