Begini Kehebohan Ketika Budaya di 4 Kabupaten Madura Tampil dalam Satu Panggung

Pamekasan, Jatim - Gebyar budaya bertajuk Semalam di Madura, yang digelar di area monumen Arek Lancor, Pamekasan, memukai penonton, Sabtu (29/10/2016) malam.

Pagelaran Semalam di Madura yang berlangsung selama tiga jam, mulai pukul 20.00 hingga pukul 23.00, menampilkan berbagai kesenian dan budaya khas Madura, dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Selama pagelaran berlangsung, terdengar gemuruh tepukan penonton.

Pagelaran ini diawali dengan penampilan karawitan. Setelah itu suguhan sejarah perjuangan masyarakat Madura dan kegigihan sejumlah ulama di empat kabupaten saat melawan penjajahan kolonial Belanda.

Dilanjutkan parade Batik Madura, yang diperagakan model pria dan wanita dengan membawa dan mempertunjukkan busana dari kain batik.

Dalam parade Batik Madura, diperlihatkan aneka batik yang banyak dipakai kalangan bangsawan di masa kerajaan.

Dari atas panggung model pria dan wanita itu lalu turun mendekati undangan yang duduk di kursi memperlihatkan dari dekat keindahan dan keragaman batik Madura.

Masing-masing batik Madura yang diperlihatkan ini, memiliki filosfi berbeda. Seperti kebahagiaan, keceriaan, terutama batik yan dipakai kalangan bangsawan keraton.

Selanjutnya penampilan tarian Kembang Nagara dari Bangkalan, lalu tari Cebing Malate Sataman yang diperagakan penari dari Sampang.

Setelah itu tari Potre Pamilingan, dari Pamekasan dan terakhir penampilan tari Satria Songenep, yang disuguhkan penari dari Sumenep.

Gebyar Semalam di Madura dihadiri, Bupati Pamekasan, Achmad Syafii, Bupati Sumenep, A Busyro Karim, anggota DPR RI, Said Abdullah, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, H Lulung dan Kepala Badan Koordinator Wilayah (Bakorwil) IV, Pamekasan, Dr Asyhar, pejabat Kabupaten Sampang, Bangkalan dan masyarakat dari berbagai kalangan.

Sebelum dimulai, lebih dulu Bupati Pamekasan, Achmad Syafii naik panggung mengucapkan selamat datang kepada tiga bupati di Madura.

“Kepada seluruh undangan termasuk tiga bupati di Madura, selamat datang yang malam ini ikut menyemarakkan gebyar budaya Semalam di Madura. Semoga hal ini menjadi penguat hubungan antar kabupaten untuk kemajuan Pulau Madura,” kata Syafii.

Menurut Syafii, gebyar Semalam di Madura momen yang tepat untuk lebih mengenalkan pariwisata dan budaya Madura kepada dunia sehingga bisa memajukan pariwisata Madura.

Menurutnya, Madura kaya dengan ragam aneka budaya dan wisatanya. "Dan, masing-masing kabupaten memiliki wisata unggulan,” ungkapnya.

-

Arsip Blog

Recent Posts