PADANG - Festival Internasional Pencak Silat (FIPS) I 2016 resmi ditabuh di GOR Semen Padang. Ajang bertema "Manatiang Pusako Lamo" ini diikuti oleh sebanyak 1.038 'Pandeka Silek' (pesilat) dari 10 negara.
Wagub Nasrul Abit mengatakan, festival pencak silat yang diikuti oleh pesilat dari berbagai Negara ini adalah momen mengingatkan kembali masyarakat Minangkabau terhadap seni budaya aslinya. Silat yang merupakan tradisi turun temurun di Minangkabau ternyata sudah mendapat tempat di ruang keolahragaan dunia.
"Pencak silat sebagai tradisi asli Minangkabau telah mendapat tempat di dunia internasional. Kita bangga, sekaligus terpanggil untuk melestarikannya agar silat kembali menjadi tuan rumah di negeri sendiri, " sebutnya, Rabu (20/10/2016).
Pada pembukaan FIPS 2016 ini turut hadir dan memberi kata sambutan Sekjen Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Erizal Chaniago, Ketua IPSI Sumbar Fauzi Bahar dan Walikota Padang H. Mahyeldi. Juga hadir Wakil Walikota Padang H. Emzalmi serta pengurus IPSI Kota Padang Zulhardi Z. Latif.
Sekjen PB IPSI Erizal Chaniago mengapresiasi Pemerintah Kota Padang yang bersinergi dengan IPSI Sumbar dan IPSI Kota Padang dalam perhelatan akbar pencak silat itu. Sinergi tersebut telah mengangkat gezah pencak silat sebagai olah raga, seni sekaligus tradisi sehingga mengangkat marwah "urang awak" selaku pemiliknya.
"Sinergi Pemko Padang dengan IPSI dalam festival yang berskala internasional ini telah mengangkat gezah pencak silat sekaligus menaikkan marwah urang awak, "kata Erizal Chaniago yang mengaku mewakili Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto yang berhalangan hadir.
Sementara itu, Walikota Mahyeldi menyebut, festival yang menghadirkan pesilat dalam negeri dan luar negeri ini bagian dari upaya melestarikan olahraga beladiri di "rumah" sendiri. IPSI telah turut berperan dalam membantu tugas pemerintah kota dalam melestarikan seni budaya.
Mahyeldi menilai saat ini silat kembali menjadi olahraga yang disenangi dan dipelajari generasi muda Kota Padang. Buktinya, seni beladiri cukup menggeliat di tengah masyarakat. Generasi muda berkeinginan mendalami olahraga tersebut. Bahkan juga warga negara asing justru ingin mempelajarinya.
"Kami tentu sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bersifat positif ini," tukas Mahyeldi.
Sumber: https://www.gosumbar.com