Solo, Jateng - Festival Semarak Singo Barong akan kembali digelar, Sabtu hingga Minggu (15-16/10/2016) mendatang.
Bertempat di Taman Sriwedari, para peserta bakal beradu kebolehan guna memperebutkan piala Walikota Surakarta.
Jumlah peserta sebanyak 30 kelompok, tidak hanya dari Solo, tetapi juga dari luar Solo seperti Jawa Timur (Jatim).
Ketua Pelaksana, Eko ‘Belang’ Sadono mengatakan, festival ini digelar kali ke empat. Diikuti oleh kelompok seni budaya tradisional, peserta datang dari berbagai daerah yang sebagian besar dari Eks Karesidenan Surakarta serta Jatim. Dalam berkompetisi mereka memperebutkan Piala Walikota Surakarta 2016.
Para peserta yang tampil terdiri dari kelompok penabuh musik gamelan Jawa, penari dengan dadak merah atau reog atau Singo Barong, dan kuda lumping.
“Mereka diberikan kesempatan selama maksimal 15 menit dengan tampilan ciri khas masing-masing,” terang Eko kepada wartawan saat jumpa pers, Kamis (13/10/2016).
Eko menuturkan, penilaian akan difokuskan pada performa dari pembarongnya. Tiga aspek yang menjadi pokok penilaian, yakni Wirogo, Wiroso, serta Wiromo.
“Ketiga aspek ini menunjukkan bagaimana teknik menarinya (performa), penghayatan karakternya, serta harmonisasi dengan musiknya,” terangnya.
Selama 15 menit para peserta akan dipersilakan untuk unjuk kebolehan dengan menaruh dadak merak seberat 70 hingga 80 kg di kepalanya. “Tapi kalau kena angin bisa 100 kg itu,” terang Eko.
Untuk pesertanya, Eko mengatakan, sudah mencapai target yakni 30 peserta. Namun hingga kini masih ada yang ingin ikut berpartisipasi. “Saat ini pendaftaran sudah ditutup, apabila tidak ditutup bisa mencapai 60 peserta,” ucapnya.
Festival Singo Barong sendiri bukan menonjolkan lombanya, tetapi sebagai ajang silaturahmi para seniman Singo Barong dari seluruh penjuru nusantara.
“Kami, selain ikut melestarikan seni budaya asli Indonesia ini, juga mencari potensi bibit-bibit generasi baru seniman remaja untuk lebih mencintai seni budayanya dibanding budaya dari luar negeri,” katanya.
Sudyanto, Kasi Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta mengatakan, Singo Barong merupakan bagian dari karya seni budaya Bangsa Indonesia yang harus dilestarikan.
Salah satunya melalui kegiatan festival. “Kami berharap seni budaya Singo Barong juga memberikan manfaat bagi perekonomian di seluruh daerah di Indonesia,” katanya.
Sumber: http://joglosemar.co