Menteri Koperasi: Pekan Batik Nusantara Memperkokoh NKRI

Pekalongan, Jateng - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga membuka secara resmi Pekan Batik Nusantara (PBN) 2016 yang digelar Pemkot Pekalongan di kawasan budaya Jetayu, Selasa (4/10).

Dalam sambutannya, Menkop mengapresiasi perhelatan PBN, karena selain memberikan tempat bagi para pengrajin batik untuk memperkenalkan produknya, PBN juga ikut berperan memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kalau pameran-pameran semacam PBN semakin sering digelar, menurut dia, maka semakin bagus.

“Ini bukan berlebihan, diplomasi batik luar biasa untuk memperkokoh NKRI. Siapa cinta NKRI dia pakai batik, meski batik ini berakar dari budaya Jawa tapi sekarang semangat nasionalisme dalam batik luar biasa. Dari Sabang sampai Merauke semua pakai batik dan acara seperti ini memang perlu bukan saja di Pekalongan tapi di tempat-tempat lain,” katanya.

Adanya PBN, menurut Menkop juga dapat meningkatkan penghasilan para pelaku UKM dari seluruh Indonesia. Batik yang memang sudah dikenal sebagai warisan budaya asli Indonesia, akan lebih dikenal lagi dan dicintai masyarakat.

Dampaknya, pemasaran produk batik akan meningkat. Maka bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan para pelaku UKM utamanya di bidang batik. “Saya juga berharap agar batik terus digaungkan di seluruh daerah Indonesia sebagai warisan budaya asli Indonesia untuk dunia,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Puspayoga juga menyerahkan bantuan untuk sejumlah program strategis yakni Nomor Induk Koperasi (NIK) diantaranya kepada Koperasi Karyawan Taspen, KSP Tinggal Landas Kencana Pekalongan Utara, Sertifikat Hak Cipta kepada tiga UKM seni rupa dan seni motif, serta Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, BNI, dan Bank Mandiri kepada enam penerima.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan dirinya siap menjadi marketing untuk mempromosikan batik. Dia bahkan rela diibaratkan menjadi ‘manekin’ yang mengenakan kain-kain batik produksi para pengrajin batik di Jawa Tengah.

“Saya mau jadi marketer untuk mereka. Misalnya saya berkunjung ke suatu tempat, kemudian berhenti, dan membeli batik selanjutnya batik itu saya pakai. Nanti kalau media meliput, memberitakan, akhirnya banyak orang pada menanyakan ke saya, itu batik dari siapa, buatan mana. Saat itulah sebenarnya promosi terjadi yang selanjutnya bisa berlanjut ke transaksi batik,” ungkapnya.

Ganjar menambahkan, dirinya ingin pengrajin dan pengusaha batik tidak hanya menjual secara manual akan tetapi bisa menggunakan media sosial. “Sekarang zamannya sudah serba online. Jadi pengrajin maupun pengusaha batik harus bisa mengikuti tren yang ada dan mengembangkan berbagai cara pemasarannya,” imbuhnya.

Pembukaan PBN 2016 di Kota Pekalongan kemarin dihadiri sejumlah tokoh penting. Selain dihadiri Menkop dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hadir pula Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI (Bekraf) Triawan Munaf, Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono, Wakil Ketua Kadin Pusat Zainal Bintang, Danrem 071/Wijaya Kusuma Kolonel Suhardi.

Hadir pula sejumlah duta besar negara-negara sahabat, diantaranya duta besar Filipina, Singapura, Afrika Selatan, Malaysia, dan Korea. Para tamu undangan ini didampingi jajaran Pemkot Pekalongan dan FKPD Kota Pekalongan.

Pembukaan PBN ditandai dengan kegiatan mewarnai kain batik motif Buketan yang merupakan salah satu motif asli Kota Pekalongan, oleh Menkop UKM, Kepala Bekraf, Gubernur Jateng, Kapolda Jateng, Walikota, dan sejumlah tokoh lainnya. Acara diisi pula dengan penyerahan secara simbolis pinjaman KUR dari perbankan kepada kalangan UKM.

Usai pembukaan, Menkop dan UKM beserta tamu undangan dan pejabat lainnya menggambar batik bersama-sama di depan Museum Batik. Para tamu undangan selanjutnya meninjau stan-stan PBN di dalam Gor Jetayu.

PBN 2016 di Kota Pekalongan ini berlangsung mulai 4 hingga 9 Oktober mendatang. Ada beragam rangkaian kegiatan serta pameran dalam PBN ini. Antara lain pameran batik di Gor Jetayu yang diikuti sekitar 160 stan, serta festival kuliner nusantara.

Ada pula beragam hiburan mulai dari karnaval hingga pentas seni tradisional dan kontemporer, ada fashion show batik, berbagai seminar, talkshow, karnaval kostum batik, sampai teatrikal ‘batik on the street’.

-

Arsip Blog

Recent Posts