Suku Bajo yang Memegang Tradisi

Wakatobi, Sultra - Wakatobi di Sulawesi Tenggara, tak hanya dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Di kawasan ini kita juga bisa melihat kehidupan Suku Bajo. Wakatobi sendiri adalah nama baru menggantikan nama Kepulauan Tukang Besi. Dan Wakatobi adalah singkatan dari nama-nama pulau besar di kepulauan itu, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomea, dan Binongko. Wakatobi adalah kabupaten yang lebih dari 80 persen wilayahnya adalah kawasan Taman Nasional Laut Wakatobi. Jadi, tidak heran kalau kondisi alam di wilayah ini masih terjaga baik dan memesona.

Nah, Wakatobi adalah salah satu kepulauan yang digunakan sebagai tempat menetap Suku Bajo. Suku Bajo adalah suku laut yang hidupnya berada di atas perairan. Suku Laut ini tersebar di sejumlah wilayah Nusantara, termasuk di Johor dan Nusa Tenggara Timur. Belakangan, suku laut ini menetap di sejumlah tempat, membangun komunitas sendiri.

Selain itu, perkampungan masyarakat Bajo juga memiliki keunikan menjadikan perahu atau sampan sebagai alat transportasi utama. Tak hanya itu, sampan juga berfungsi sebagai sarana jual-beli sehari-hari. Padahal, alat transportasi lain seperti mobil dan sepeda motor sudah masuk di wilayah ini. "Namun, sampan tetap menjadi tradisi yang tak bisa lepas dari kehidupan Suku Bajo," ujar reporter SCTV Nova Rini yang berkesempatan mengunjungi Wakatobi.

Selain itu, Nova juga sempat melihat pembuatan kerajinan tangan kain tenun tradisional Wakatobi. Para ibu-ibu penenun berkumpul dan melakukan proses penenunan di teras rumah. Dari pemintalan benang hingga penenunan semuanya masih dilakukan dengan alat tradisional. Disinilah kain ledja, kasopa, motif tenun khas Wakatobi diproduksi. Dari semua itu, bisa dikatakan bahwa Wakatobi dan Suku Bajo yang mendiaminya tak ubahnya sebagai penjaga kelestarian alam serta budaya. Jika butuh lokasi liburan, Wakatobi bisa menjadi pilihan tepat untuk Anda dan keluarga. (Rinaldo)

Sumber: http://gayahidup.liputan6.com
-

Arsip Blog

Recent Posts