Sambas, Kalimantan Barat — Untuk menarik minat wisatawan datang ke Kabupaten Sambas, budaya masyarakat Antar Ajong akan dikemas sedemikian rupa. Menurut Kasi Objek dan Daya Tarik Wisata Disporabudpar Kabupaten Sambas Sherly Narulita SIP SH, ke depan even ini menjadi agenda rutin tahunan dengan variasi acara lebih menarik dan kreatif. “Setiap acara digelar biasanya pengunjung yang datang tak kurang dari tiga ribu orang,” ujarnya, Selasa, di Sambas.
Misalnya saat digelar di Tanah Hitam, Paloh, dua hari lalu, jelas Sherly, ternyata yang bertandang bukan hanya masyarakat lokal, melainkan juga ada tamu dari negara luar yaitu Australia. Kehadiran wisatawan mancanegara tersebut, ungkapnya, karena sebelum acara mereka sudah mempromosikan kegiatan Antar Ajong melalui internet.
Antar Ajong merupakan kebudayaan lokal masyarakat daerah ini, khususnya kawasan Paloh dan sekitarnya. Pelaksanaannya biasa dilakukan setiap akan menyambut musim tanam. Dalam Antar Ajong, yang dilakukan masyarakat adalah melarung kapal-kapalan ke laut. Kapal yang dilarung tersebut dikemas sedemikian rupa, termasuklah mengisinya dengan berbagai makanan.
Tujuan yang diharapkan tak lain yaitu agar mendapat berkah.Sherly menjelaskan Antar Ajong secara perlahan sudah mulai bergeser, bukan hanya merupakan ritual belaka, melainkan sebagai even kebudayaan. Makanya di tahun 2010, acaranya akan diberi lebel lebih umum yaitu Festival Kebudayaan Kabupaten Sambas, yang pelaksanaannya di Paloh. Kegiatannya pun bukan hanya Antar Ajong saja, melainkan lebih komplit, yaitu mulai dari pameran, tari-tarian, nyanyian, dan segala macam dijadikan satu paket acara yang bakal berlangsung selama sepekan.
Kasi Objek dan Daya Tarik Wisata menerangkan bahwa Antar Ajong tahun ini merupakan transisi untuk pengemasan lebih menarik dimasa mendatang. Dari yang telah dilangsungkan tersebut, ungkapnya, kreativitas masyarakat yang mengikutinya sudah mulai tampak. Dari 19 Ajong yang ditampilkan, semuanya rerata menarik, baik dari segi konsep, tampilan, dan aspek lainnya. “Kebetulan ada tim penilainya. Makanya warga menjadi antusias untuk menampilkan sebaik mungkin,” ujar Sherly.
Saat perlombaan Antar Ajong, Senin (1/6), berdasarkan penilaian dewan juri masing-masing, Uray Farida, H Arfan, dan Uray Bastian, tiga nominasi terbaik ditetapkan yaitu juara 1 diraih peserta dari Dusun Pipiteja Desa Pimpinan, juara II diperoleh Perah Eang Lut dari Desa Pimpinan, juara II diraih Terigas 2 dari Dusun Periya Desa Tanah Hitam. “Mudah-mudahan tahun depan pesertanya lebih ramai lagi dan acaranya kian semarak,” tegas Sherly. (mur)
Sumber: http://www.pontianakpost.com 4 Juni 2009