Jambi - Pemerintah akan menjadikan situs Candi Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, sebagai investasi wisata multifungsi yang mencakup wisata budaya, sejarah, ilmiah, religi, agrowisata, dan kuliner.
"Situs seluas 2 km2 yang memiliki 86 unit candi ukuran besar dan kecil memiliki prospek investasi wisata multifungsi tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi Mualimah Radhiana kepada wartawan di Jambi, Senin (16/3).
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jambi bekerja sama dengan Balai Pelestarian dan Perlidungan Sejarah Purbakala (BP3) Jambi dan Dinas Kimpraswil setempat dalam pengembangan program wisata.
Situs candi merupakan peninggalan sejarah masa Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Melayu Islam di Jambi itu juga menjadi ikon 2008 menyambut Tahun Kunjungan Wisata (Visit Indonesia Year/VIY) 2008.
Selain itu, dengan menjalin kerja sama Umat Budha yang tergabung dalam Walubi Indonesia akan digelar Festival Candi Muarojambi setiap Mei atau bertepatan dengan perayaan Waisak Umat Budha pada 20 Mei.
Pada 2007 lalu Hari Raya Waisak, ribuan umat Buddha dari berbagai negara menggelar ritual keagamaan di situs Candi Muarojambi yang berjarak sekira 30 km arah timur Kota Jambi.
Infrastruktur di situs Candi Muarojambi kini sedang dikerjakan bertahap seperti pembangunan kanal menghindari banjir, karena lokasinya berada di bantaran Sungai Batanghari yang kerap meluap atau banjir pada musim hujan.
Pemugaran juga mulai dilaksanakan bekerja sama dengan BP3 Jambi, dan kelompok peduli candi Muarojambi yang didalamnya para pakar arkeolog di Indonesia.
Sumber: Antara News (19 Maret 2008)