Jakarta - Sebanyak tujuh museum Indonesia yakni Museum Nasional (Jakarta), Museum Bank Mandiri (Jakarta), Museum Sejarah Jakarta, Museum Batik Danar Hadi (Surakarta), Museum Geologi (Bandung), Museum Sepuluh November (Surabaya), dan Museum Sampoerna (House of Sampoernadi Surabaya) bekerja sama meluncurkan “Program Wisata Museum”.
Manajer House of Sampoerna Ina Salis dalam acara peluncuran Program Wisata Museum di Museum Nasional Jakarta, Kamis (13/3), mengungkapkan tujuh museum ini bekerja sama dalam upaya melestarikan sejarah bangsa dan menumbuhkan budaya cinta museum.
“Program Wisata Museum juga bertujuan untuk mendukung Visit Indonesia Year 2008 yang dicanangkan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI,” katanya.
Ina mengungkapkan untuk tahap awal Program Wisata Museum akan memfokuskan diri pada promosi ke berbagai jaringan yang dimiliki masing-masing museum.
“Kami menggandeng ASITA (Asosiasi Biro Perjalanan), Asosiasi Perhotelan, dan Asosiasi Museum Indonesia untuk membantu promosi dan pembuatan program lanjutan yang dilakukan oleh masing-masing museum,” katanya.
Ina menambahkan untuk promosi ke luar negeri pihaknya telah melakukan pendekatan pada Komando Armada Kawasan Timur TNI AL, Surabaya, untuk mempromosikan program wisata museum ketika mengadakan muhibah ke sejumlah negara dengan menitipkan brosur pada mereka.
Upaya promosi lain, setiap museum akan memajang brosur-brosur enam museum lainnya sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke enam museum lainnya.
Kepala Museum Geologi, Bandung, Yunus Kusumahbrata mengungkapkan pihaknya siap menyongsong Program Wisata Museum dengan menggelar berbagai program yang menarik. Diantaranya kegiatan wisata malam dengan target wisatawan mancanegara.
“Selama ini pada pagi dan siang hari pengunjung kebanyakan pelajar dan mahasiswa dan tingkat kunjungan mencapai 85 persen, sedangkan turis asing kadang tidak bisa menikmati kunjungan pada siang hari karena museum sangat ramai,” katanya.
Sementara itu Presiden Direktur PT Batik Danar Hadi, Santoso Doellah sebagai wakil dari Museum Danar Hadi mengungkapkan untuk mendukung program wisata museum pihaknya terus berupaya memperbarui koleksi museum setiap enam bulan sekali.
“Kami memiliki koleksi 10 ribu kain batik yang motifnya unik dan menyimpan beragam kisah dibalik coraknya. Tapi karena ruang pamer sangat terbatas, maka hanya 500 lembar yang dipamerkan lalu setiap enam bulan koleksi itu diganti lagi dengan batik yang lain,” ujarnya.
Santoso menambahkan Museum Batik Danar Hadi yang diresmikan mulai 2000 ini juga menggelar beberapa program untuk menarik minat orang berkunjung ke museum. Yakni membuka bengkel perbatikan dengan tenaga pengajar dari Danar Hadi.
“Konsep museum kami menerapkan `one stop shopping` yang memungkinkan pengunjung melihat koleksi batik, membeli batik di toko cenderamata, dan kafe bernuansa etnik,” demikian katanya.
Sumber: Antara News (18 Maret 2008)