Denpasar, Bali - Kapal pesiar MV Volendam dari Amerika Serikat yang mengangkut 1.600 wisman dalam pelayarannya ke sejumlah negara akan menyinggahi pelabuhan khusus kapal wisata di Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali dalam tahun ini.
"Hal itu merupakan hasil pembicaraan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg dengan direktur salah satu perusahaan kapal cruise yang berpusat di Miami, AS," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Wayan Purna, Rabu (23/3/2011).
Purna mengatakan pascakunjungan Bupati Geredeg ke Miami, AS itu, jajaran Pemkab Karangasem bertekad memberdayakan Pelabuhan khusus kapal pesiar, meski kini masih dalam proses pembangunan akhir. Untuk itu kedatangan kapal pesiar MV Volendam yang akan merapat untuk sementara menggunakan bantuan ponton, melalui persiapan ekstra keras.
"Penumpang dari kapal besar itu untuk turun ke daratan akan menggunakan sekoci melalui pelabuhan kapal pesiar yang penggarapannya masih dalam proses akhir," kata Wayan Purna.
Pengoperasian sementara, sekaligus uji coba pelabuhan kapal pesiar itu, ingin membuktikan kesiapan untuk menerima kunjungan wisatawan mancanegara dalam jumlah besar.
Bupati Wayan Geredeg sepulangnya dari Miami langsung melakukan persiapan ekstra dengan melibatkan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk Dinas Perhubungan Pemprov Bali, Kementrian Perhubungan serta Kementrian Kebudayaan dan Parwiwisata.
"Agent cruise dunia sudah menunggu dan menanti kesiapan dermaga pelabuhan kapal wisata Bali timur untuk menerima kunjungan kapal-kapal besar dari mancanegara," ujar Geredeg.
Ia menjelaskan, kunjungan perdana kapal MV Volendam dari Amerika Serikat diharapkan menyusul kapal-kapal wisata lainnya. Untuk itu persiapan dilakukan juga melibatkan pengusaha dari Surabaya, Jawa Timur, dengan harapan kunjungan perdana MV Volendam dari Amerika Serikat sukses dan lancar.
Penyempurnaan pembangunan pelabuhan khusus kapal wisata di Tanah Ampo, Bali timur memberikan peluang untuk melayani puluhan kapal pesiar setiap tahunnya, masing-masing dengan bobot 18.000 DWT dan ukuran panjang mencapai 220 meter.
Diperkirakan setiap tahunnya mampu melayani sedikitnya 37 kapal, masing-masing mengangkut lebih dari 3.000 penumpang yang melakukan pelayaran ke sejumlah negara di belahan dunia. Dermaga yang diperlukan untuk melayani kapal-kapal besar hanya dua pertiga dari panjang kapal besar itu untuk standar.
Hasil kajian terhadap kehadiran pelabuhan khusus kapal pesiar Tanah Ampo mendorong implementasi kerja sama pemerintah swasta (KPS), sebagai upaya pengembangan dan penyempurnaan pelabuhan khusus kapal wisata di daerah ujung timur Pulau Bali.
Sebab itu Pelabuhan Tanah Ampo memberi sebuah peluang sangat baik untuk mengembangkan terminal kapal pesiar dengan standar internasinal untuk Bali, sekaligus menjadi penghubung pengembangan pariwisata di Pulau Dewata. Bahkan pengembangan dermaga Cruise Tanah Ampo, menurut Bupati Geredeg, merupakan satu-satunya proyek yang dikembangkan dengan skema KPS.
Dengan demikian, Bupati Geredeg berharap keberadaan dermaga yang kini memiliki panjang 154 meter masih berpeluang ditambah panjangnya, sehingga bisa menampung kapal besar dengan empat tempat sandar dalam perkembangannya di masa mendatang.
Sumber: http://travel.kompas.com