Tokyo - Survei terbaru dalam soal turisme yang dikeluarkan lembaga World Economic Forum (WEF) tahun 2008, menempatkan dua wakil Asia, yakni Hong Kong dan Singapura dalam daftar Top 20. Sementara wakil lainnya masih didominasi negara-negara dari Eropa, Amerika Serikat, dan Australia.
Dalam keterangan yang disampaikan Jumat (7/3), survei terbaru WEF itu mengenai Index Daya Saing Turisme untuk tahun 2008, yang kali ini juga tetap menempatkan tiga negara Eropa Barat dalam posisi teratas, yaitu Swiss, Australia, dan Jerman.
Sementara itu Australia, yang berada di urutan ke-4, merupakan satu-satunya wakil dari Pasifik yang bisa menerobos masuk dalam daftar Top 20.
Hong Kong yang menempati posisi ke-14, menjadikannya wilayah di Asia yang paling diminati oleh turis-turis mancanegara. Sementara itu Jepang dan Korea Selatan, negara-negara yang dikenal sebagai simbol kebudayaan dari Asia Timur hanya menempati uruan ke-23 dan ke-31.
Posisi China berada dalam urutan ke-62 dari 130 negara yang disurvei oleh WEF, kalah dari Meksiko yang berada di urutan ke-55, Afrika Selatan (ke-60) dan hanya berbeda sedikit di atas India yang berada di ranking ke-65, dan Mesir di urutan ke-66.
Sementara itu untuk negara-negara ASEAN, hanya enam negara yang masuk dalam daftar survei WEF, dengan posisi teratas untuk kalangan ASEAN di tempati Singapura, yang berada di posisi ke-16. Berturut-turut ditempati Malaysia (ke-23), Thailand (ke-42), Indonesia (ke-80), Filipina (ke-81), dan Vietnam di urutan ke-96.
Ada 14 indikator riset WEF 2008 dalam menentukan peringkat turisme tahun 2008 yang terbagi dalam tiga kategori, yakni dalam hal regulasi, iklim bisnis, dan infrastruktur yang dimiliki, serta keberadaan penduduk, kebudayaan dan sumber daya alam yang dimiliki.
Jepang dari kategori itu hanya kuat di bidang infrastruktur transportasi, kualitas penduduk, dan budaya yang dimilikinya. Sementara itu untuk bidang daya saing harga dan kebijakan pemerintahnya soal turisme justru kurang mendukung.
Sedangkan Indonesia hanya bagus dari sisi niatan untuk menjadikannya turisme sebagai kebijakan prioritas, tetapi lemah dalam implementasi kebijakan. Belum lagi soal kondisi kesehatan dan kebersihan Indonesia yang hanya menempati urutan ke-111, juga lingkungan (ke-126) dan soal keamanan yang menempati posisi ke-108.
Bandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, padahal Indonesia telah menetapkan 2008 sebagai tahun Visit Indonesia Year, tahun turisme Indonesia.
Pemerintah Singapura dinilai memiliki tekad yang kuat dan jelas dari prioritas di bidang turisme yang menempati posisi ke-5. Untuk soal keamanan juga sangat baik (urutan ke-8), begitu juga di bidang kesehatan dan kebersihan yang menempati urutan ke-53 dari 130 negara yang disurvei.
Sumber: Antara (8 Maret 2008)