Hulu Sungai Tengah - Sudah satu bulan ini, pengunjung kesulitan mengakses objek wisata Banyu Panas di Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Masalahnya, dua jembatan rangka ulin yang menghubungkan Kecamatan Batu Benawa ke Hantakan rusak.
Jembatan sekitar lima meter di Desa Manggasang ini, lantainya sudah banyak yang patah, sehingga kendaraan roda empat harus hati-hati jika melewatinya.
Dengan umur lebih dari 10 tahun, jembatan ini beberapa kali mengalami rehab ringan. Selain karena usianya tua juga disebabkan beban yang lewat di atasnya tak sesuai kemampuan. Berdasarkan informasi warga, banyak truk pengangkut batu yang sering melewati ruas jembatan tersebut.
Fuddin, pengunjung objek wisata Banyu Panas mengaku cukup terganggu saat melewatinya. "Jika bawa mobil harus agak menepi mengambil bagian lantai yang masih utuh. Kalau terlalu ke tengah bisa terperosok ke sela papan yang patah," ujarnya
Camat Hantakan, HM Mahyuni saat dihubungi, Rabu (12/3) mengatakan, sudah dua kali melaporkan hal tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum HST, baik lisan maupun tertulis, tapi belum ada jawaban.
Menurut Mahyuni, bukan hanya akses pengunjung objek wisata yang terganggu, transportasi warga juga terhambat. Warga khawatir jika tak segera diperbaiki akan runtuh. Jika sampai runtuh, jalur transportasi menuju ibu kota kabupaten harus memutar melalui kecamatan Haruyan. Padahal jaraknya tiga kali lipat dari jarak yang biasa ditempuh melalui jembatan rusak tersebut.
Kepala Dinas PU, Akhmad Fanani Saifuddin mengakui, telah menerima surat permohonan perbaikan dari warga, namun proses lelang belum dimulai."Kalau tak ada masalah, tahun ini juga kita perbaiki," ucapnya.
Sumber: www.banjarmasinpost.co.id (14 Maret 2008)