Bandung, Jabar - Industri batik di Indonesia berkembang pesat setelah kain tradisional khas nusantara itu pada 2009 mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti pada Asia Tourism Forum (ATF) 2012 yang diselenggarakan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung di Gedung Merdeka, Bandung, Selasa, mengatakan bahwa perkembangan industri batik mencapai lebih dari 300 persen dalam 3,5 tahun terakhir.
"Revenue-nya mencapai Rp100 miliar per tahun," ujarnya.
Perkembangan pesat yang ditunjukkan oleh industri batik setelah pengakuan UNESCO itu, menurut Wiendu, merupakan salah satu bukti dari potensi ekonomi yang tersimpan dalam karya budaya.
Budaya yang merupakan modal utama dalam industri kreatif, lanjut dia, secara global menyumbang pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
"Untuk Indonesia bahkan angkanya lebih tinggi dari itu, yaitu 7,3 persen," ujarnya.
Apabila dikelola secara tepat, kata Wiendu, kegiatan ekonomi justru bisa kembali menghidupkan dan melestarikan tradisi dengan keterlibatan aktif dari masyarakat setempat penganut karya budaya tersebut.
Saat ini Indonesia telah berhasil meraih pengakuan warisan budaya dunia dari UNESCO untuk lima karya budaya, yaitu wayang pada 2003, keris pada 2006, angklung pada 2010, batik pada 2009, dan tari Saman Gayo pada 2011.
Pemerintah kini tengah menyiapkan 3 karya budaya lain untuk mendapat pengakuan UNESCO, yaitu noken dari Papua, tenun ikat Sumba, serta situs tradisional di Bali.
Sumber: http://www.antaranews.com