Mengungkap Bangkai Kapal Lancang Kuning di Bintan

Bintan, Kepri - Dinas Pariwisata dan Kebudyaan (Disparbud) Bintan bekerjasama dengan Balai Arkeologi Medan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI untuk mengungkap benda peninggalan sejarah berupa dua keping papan yang ditemukan di Perairan Pantai Nirwana Gardens Resort, Lagoi, Kecamatan Teluk Sebong, Senin (1/8).

Dua keping papan dengan ukuran panjang 22 meter dan lebar 6 meter itu diduga berasal dari bangkai Kapal Lancang Kuning yang digunakan pada zaman kerajaan melayu. Papan itu timbul secara misterius dari dalam pasir Pantai Nirwana Gardens Resort Lagoi pada pertengahan Juli 2016 lalu. Diperkirakan papan yang terbuat dari jenis kayu yang memiliki khasiat untuk pengobatan sakit perut itu sudah berusia ratusan tahun.

“Tiga peneliti dari Balai Arkelogi Medan telah datang ke lokasi penemuan benda bersejarah itu. Diantaranya Lucas Spantanda Koestoro, Dea dan Baskoro Daru Djahjono,” ujar Kepala Disparbud Bintan, Luki Zaiman Prawira usai mengantarkan peneliti dari Balai Arkelogi Medan, Kemendikbud RI.

Kehadiran Balai Arkeologi Medan itu, lanjutnya, untuk melakukan penelitian terhadap dua keping papan yang diduga berasal dari bangkai Kapal Lancang Kuning. Selanjutnya, kepingan papan itu akan dibawa ke Laboraturium Balai Arkeologi Medan untuk diteliti lebih lanjut guna memastikan kebenaran dari asal muasal benda tersebut.

Dari analisa awal, kata Luki, papan itu memang berasal dari bangkai kapal kayu yang sudah berusia ratusan tahun. Karena dari sistem pembuatannya tidak menggunakan paku sebagai alat pengikatnya melainkan menggunakan pasak kayu.

“Peneliti membawa sample kayu untuk diteliti di laboratorium. Biar bisa diketahui tahun, umur dan asal muasal dari kayu tersebut,” katanya.

Jika Balai Arkeologi menyatakan benda itu memiliki nilai sejarah yang tinggi, sambungnya, Disparbud Bintan akan menetapkannya sebagai barang cagar budaya yang harus dilindungi. Kemudian benda itu akan dijaga dan dilestarikan dengan cara pengawetan serta dipajang di museum untuk bahan edukasi.

“Kita akan meminta pihak managemen Nirwana Garden Resort membangun museum. Disarankan khusus untuk benda itu diletakan di dalam air laut sebab jenis kayunya sangat awet jika berada dalam air,” ungkapnya.

Sementara Vice Presiden PT Bintan Resort Cakrawala (BRC), Frans Gunara mengaku akan menjaga dan melestarikan benda bersejarah dari kerajaan melayu itu. Bahkan ia juga sangat mendukung jika benda bersejarah itu diteliti oleh ahli-ahli dibidang arkeologi.

“Apabila benda itu benar dari Kapal Lancang Kuning, maka akan kita jaga dan kita lestarikan. Sebab benda sejarah ini merupakan warisan budaya melayu yang harus dilindungi,” akunya.

Menurutnya, benda bersejarah itu bisa menjadi sebuah icon baru untuk sektor pariwisata Bintan. Karena benda cagar budaya memiliki daya tarik dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dari lokal maupun mancanegara.

“Dengan banyaknya benda bersejarah menjadi nilai jual yang tinggi untuk menarik wisatawan datang ke Bintan,” katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts