SMP Labschool Raih "The Best Performance" di Yunani

London, Inggris - Tari Saman dari Aceh yang dibawakan 22 penari kelompok tari SMP Labschool Kebayoran Jakarta meraih penghargaan "the best performance" (penampilan terbaik) pada The International Folk Festival‘ yang diadakan di kota Kamena Vourla, Yunani.

Penghargaan berupa tropi diserahkan langsung Walikota Kamena Vourla dalam festival yang dihadiri sekitar 300 orang yang terdiri dari masyarakat setempat, pemerhati seni serta mendapat peliputan dari media setempat, demikian Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Athena Jani Sasanti kepada Antara London, Senin.

"Magnificent" merupakan satu-satunya kata yang paling tepat untuk menggambarkan kekaguman penonton yang menyaksikan penampilan kelompok tari SMP Labschool Kebayoran Jakarta pada festival yang berlangsung 25-30 Juni itu.

Kota Kamena Vourla, terletak di selatan Teluk Malian, menjadi tuan rumah dari festival tarian rakyat/folklore yang diselenggarakan Federation of International Folk Dance Festival (FIDAF) bekerja sama dengan pemerintah daerah Kamena Vourla menampilkan kelompok kesenian dari Polandia, Serbia, Turki dan Indonesia, sebagai satu-satunya wakil dari luar Eropa serta kelompok tari asal Yunani.

Menurut Jani Sasanti, setiap grup internasional menjadi guest of the week didampingi grup tari dari Yunani. Grup tari SMP Labschool menjadi guest of the week pada 25-30 Juni 2013 didampingi grup tari Yunani ‘Dimitsas‘.

Walikota Kamena Vourla, Evangelos Tetrimidas membuka secara resmi ‘Week of Indonesia‘ pada 25 Juni 2013 malam di panggung terbuka Hotel Sissy, Kamena Vourla, dan menyampaikan rasa senangnya atas kehadiran grup Indonesia karena Indonesia mempunyai karakter yang selalu dikaguminya kesantunan dan keramahannya.

Walikota berharap agar kehadiran misi kesenian ini menjadi awal yang baik bagi kerja sama selanjutnya.

KBRI Athena menyampaikan penghargaan kepada panitia penyelenggara dan khususnya pemerintah kota Kamena Vourla atas undangan kepada kelompok tari Indonesia dan mengharapkan kunjungan masyarakat Vourla ke Indonesia untuk menyaksikan kekayaan aneka budaya Indonesia lainnya.

Hadir pada festival tersebut 300 pengunjung dari masyarakat umum wilayah Kamena Vourla dan pemerhati seni Yunani serta diliput oleh media setempat.

Pertunjukan diawali penampilan kelompok Dimitsas, Yunani. Selama 15 menit, kelompok ini membawakan medley tarian daerah asal Kamena Vourla yang berkarakteristik gerakan akrobatik.

Tabuhan alat musik tradisional Indonesia dengan lagu Indonesia Pusaka, mengiringi parade grup tari Indonesia terdiri dari sembilan pemusik dan 22 penari. Penampilan Tarian Ngarojeng, Betawi yang dibawakan secara lincah oleh 13 penari menjadi tarian pembuka.

Tari Giring-giring yang merupakan tarian khas Maanyan, Kalimantan Tengah, merupakan tarian kedua yang ditampilkan. Suara Sampek, gitar khas suku Dayak yang mengiringi secara ‘live‘ tarian ini dan keanggunan gerakan para penari kembali mempesona para penonton yang hadir.

-

Arsip Blog

Recent Posts