Festival Nuras Nagreg Libatkan 200 Seniman

Nagreg, Jabar - Lebih dari 200 seniman yang berasal dari 12 lingkup seni yang tersebar di enam desa di Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Minggu (12/12) terlibat dalam festival budaya Sunda dan nuras di Desa Citaman.

Kegiatan yang diselenggarakan setahun sekali dalam upaya melestarikan nilai-nilai luhur budaya urang Sunda dan memelihara sumber mata air di kecamatan tersebut itu, digelar Forum Masyarakat Peduli Nagreg dan Paguyuban Kahuripan Kahirupan Rakyat (Pakkar).

Kegiatan yang dilangsungkan selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12/12) itu, menampilkan berbagai seni yang ada di Kec. Nagreg. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Bandung terpilih, Deden R. Rumadji, Sekretaris Kec. Nagreg, Drs. Ika Nugraha, Kasi Sosial Budaya Kec. Nagreg, Drs. Hendra B. Alamsyah, Kepala Desa Citaman, Susanah, S.Ag., pemerhati budaya Sunda sekaligus penyelenggara festival, Rudi Hermawan, dan Sekjen Forum Masyarakat Peduli Nagreg, Ato Suprapto.

Rudi Hermawan mengatakan, kegiatan ini digelar untuk menghidupkan berbagai kesenian Sunda. Sedangkan nuras sendiri bentuk kepedulian untuk menjaga lingkungan dan sumber mata air. Mulai dari membersihkan bagian hulu hingga hilir. Sekaligus melakukan penghijauan di desa tersebut dan desa-desa lainnya di Kec. Nagreg.

Disebutkan, belasan seni yang ditampilkan dalam acara itu, di antaranya reog wanita, pencak silat, calung wanita, jaipongan, beluk, angklung, kacapi suling, degung, dan berbagai kesenian lainnya.

Sekretaris Kec. Nagreg, Drs. Ika Nugraha mengatakan, seni budaya yang ditampilkan dalam festival budaya Sunda itu menjadi hiburan rakyat. Karena itu, Ika sangat mendukung masyarakat Nagreg yang berusaha melestarikan dan mempertahankan seni budaya Sunda. "Ini kegiatan yang sangat positif. Apalagi kegiatan ini selain melestarikan budaya Sunda, juga menjaga sumber mata air," katanya.

Ika menilai, jika budaya Sunda tidak terus dilestarikan, keberadaannya akan terus tersisihkan oleh arus global yang semakin gecar dengan masuknya budaya asing ke Indonesia. "Apalagi saat ini, banyak di antara generasi penerus yang tertarik dengan budaya asing. Alasannya supaya lebih modern. Seharusnya, mereka lebih memajukan seni budaya Sunda ketimbang budaya asing," katanya.

Kepala Desa Citaman, Susanah, S.Ag. mengatakan, pihaknya sangat menyambut upaya masyarakat setempat yang menggelar festival budaya Sunda dan nuras. Apalagi saat ini seni budaya Sunda terancam punah, jika tidak ada upaya untuk melestarikannya.

"Apalagi daerah Nagreg ini ada hubungannya dengan Kerajaan Kendan. Daerah Pamujaan dan Pasanggrahan di Kec. Nagreg ini salah satu aset daerah yang benar-benar harus dijaga sekaligus dilestarikan," katanya.

Sementara Wabup Bandung terpilih, Deden R. Rumadji mengatakan, masyarakat Kab. Bandung harus mencintai budaya Sunda yang luar biasa. "Jangan sampai budaya urang Sunda tersisih. Sepertinya saat ini para pemuda lebih memilih band daripada calung. Mungkin, supaya dianggap lebih metal," katanya.

Karena itu, potensi budaya Sunda harus terus dilestarikan dan dipelihara, termasuk yang ada di Nagreg. "Budaya urang Sunda kudu dimumule. Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung," katanya.

-

Arsip Blog

Recent Posts