Jakarta - Industri pariwisata Indonesia pada periode Januari-April 2009 masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Total kunjungan wisatawan mancanegara mengalami pertumbuhan sekitar 1,35 persen. Jumlah riilnya mencapai 1,89 juta orang atau naik 28.570 kunjungan dibanding periode yang sama tahun 2008 sekitar 1,86 juta orang. "Meski terjadi krisis ekonomi global namun tidak berpengaruh terhadap pariwisata kita khususnya kunjungan turis asing," terang Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar di Jakarta, Minggu kemarin (14/6)
Menurut dia, pertumbuhan pada empat bulan pertama ini semakin membuat optimis target Visit Indonesia Year (VIY) 2009 sebesar 6,5 juta akan tercapai. Target itu naik dari pencapaian jumlah kunjungan wisman tahun lalu yang menyentuh 6,4 juta orang. Untuk mencapai target wisatawan luar negeri itu, kata dia, berbagai upaya promosi dan strategis terus dilakukan. Antara lain menggencarkan sales mission, penjualan paket wisata murah, promosi melalui media cetak/elektronik, serta meningkatkan frekuensi penyelenggaraan wisata keluarga alias family trip. "Kita patut bersyukur bahwa industri pariwisata Indonesia di tengah krisis ekonomi global saat ini masih tumbuh sesuai harapan," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi wisata ini berbeda dengan sejumlah negara tetangga yang terkena dampak krisis. Diantaranya, industri pariwisata Singapura, Thailand, dan Jepang pada periode yang sama mengalami pertumbuhan negatif. Pariwisata Singapura pada Januari-April tumbuh minus sekitar 11,8 persen (turun 401.957 orang), Thailand pada Januari minus 19,69 persen (turun 206.322 orang ) dan Jepang pada Januari-Maret 2009 minus 27,2 persen (turun 582.259 orang). "Jadi pariwisata di negara Asia selain kita sebagian besar terpukul," katanya.
Sapta mengatakan, menghadapi situasi krisis ekonomi global, industri pariwisata dalam negeri semakin menjadi tumpuhan. Pada 2008 wisatawan nusantara yang melakukan perjalanan mencapai 225 juta orang. Upaya untuk mendorong wisatawan domestik untuk melakukan perjalanan di dalam negeri terus dilakukan antara lain dengan menggecarkan promosi yang lebih taktis dan strategis dengan menggelar berbagai even. Misalnya pameran Gebyar Wisata Nusantara, Festival Budaya (Danau Sentani, Danau Singkarak, Lembah Baliem) serta pameran Jelajah Negeriku di sejumlah mall di Jabotabek yang saat ini tengah berlangsung dalam upaya mendorong mobilitas wisnus untuk berwisata di dalam negeri pada musim liburan sekolah.
Tahun 2008 frekuensi perjalanan wisatawan lokal rata-rata mencapai 1,92 kali, di mana dari jumlah 117 juta orang yang melakukan perjalanan sebesar 225 juta orang dengan pengeluaran mencapai Rp123,1 triliun. "Kami tak akan pernah lelah menghimbau masyarakat untuk mengajak anak-anaknya berwisata dalam negeri," katanya. (zul)
Sumber: http://www.radarsulteng.com 16 Juni 2009