Batam, Kepri - Gubernur Riau Dr. HM Rusli Zainal dan Gubernur Kepulauan Riau HM Sani menggelar pertemuan. Dalam pertemuan itu kedua kepala Daerah negeri Melayu ini sepakat meningkatkan kerjasama yang lebih erat lagi. Khususnya dalam bidang Budaya. Karena pada dasarnya Riau Daratan dan Riau Kepulauan merupakan satu Integritas yang tidak bisa dipisahkan antara satu dan yang lain terutama dari sisi sejarah yang semula daerah ini adalah satu. Salah satu poinnya membesarkan kembali budaya melayu melalui kegiatan Pekan Budaya Melayu Kepri dan Riau. Demikian dijelaskan Kepala Biro Humas Sekdaprov Riau Chairul Riski kepada sejumlah Wartawan, Sabtu (4/12/10) menyangkut pertemuan tersebut.
Hal ini terungkap dalam pertemuan rombongan Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau yang dipimpin Gubri HM Rusli Zainal dengan LAM Kepri dalam rangka silahturahmi, Sabtu malam (4/12), digedung Daerah Provinsi Kepri.
Turut serta dalam rombongan itu Azali Johan, Husnan Syech, Al Azhar, Detri Karya, Dr. Fachri, T. Zulkarnain, Mahdini, Taufik Ikram, Fachrunas Ma Jabbar, Dun Usul, Suwardi MS, HM Wardan dan Karo Humas Sekdaprov Riau Chairul Rizki.
Dalam pertemuan itu baik Gubernur Riau maupun Gubernur Kepulauan Riau sama-sama memiliki komitmen yang sama untuk membesarkan budaya melayu. Seperti diketahui Melayu melalui bahasannya turut andil dalam upaya mempersatukan Negara Republik Indonesia. Hal ini diakui oleh Dunia, bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan berasal dari bahasa Melayu dibuktikan juga dengan dikukuhkannya Sasrawan Riau Raja Ali Haji sebagai satu-satunya pahlawan bahasan di Indonesia.
Dalam penjelasanya Gubri menyampaikan, mengembangkan budaya melayu terutama bahasa melayu yang menjadi akar budaya bahasa Indonesia dimuka bumi ini, merupakan tanggung jawab bersama.
Kedua pemimpin Daerah ini menyadari melalui budaya dapat membentuk karakter bangsa yang lebih baik dan bermartabat dimata dunia. Untuk mewujudkannya bukanlah hal mudah namun harus dimulai dari sekarang. Mereka sepakat untuk menggelar kembali Pekan Budaya Kepri dan Riau yang akan diikuti oleh 12 kabupaten Kota Se-Riau dan 7 di Kepulauan Riau.,”ini harus kita adakan lagi untuk meningkatkan silahturahmi antara kita, yang terpenting untuk menggaungkan kembali budaya melayu dinegeri ini,” ujar Gubernur Riau HM Rusli Zainal.
Ketua LAM Riau Azali Johan, mengatakan secara Administratif kedua daerah ini terpisah namun tidak dalam hal budaya karena keduanya merupakan satu budaya dan satu adat.,”secara budaya kita tidak terpisahkan,” ujarnya.
Dalam Pekan Budaya itu digelar berbagai kegiatan salah satunya Seminar Bahasa Indonesia yang akan digelar di Pekanbaru pada Akhir Desember ini. Seperti dijelaskan Ketua LAM Riau Azali Johan dalam seminar itu akan dibedah asal-usul bahasa Indonesia.,”kita ingat jasa pendahulu kita dengan jumlah 7 juta penduduk Riau dan Kepulauan Riau selayaknya bersyukur karena bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu,” jelasnya.
Sejarah telah membuktikan Riau, Melayu dalam arti Cultural, sejak dulu telah jaya, saat ini mari bersama membesarkannya melalui semangat yang dibawa oleh Raja Ali Haji.
“mari kita sama-sama mengangkat harkat dan martabat masyarakat dan budaya melayu sebagai dasar yang sangat kuat yang ditinggalkan Raja Ali Haji dan ini merupakan tanggung jawab kita semua untuk mempertahankannya ,”Tak kan Melayu Hilang di Bumi, Sejarah harus kita hormati,” ujar Gubri.
Pada pertemuan itu Gubri juga menjelaskan Provinsi Riau sudah beberapa kali menggelar pertemuan LAM Se-Sumatra. Dari pertemuan itu disepakati pembentukan Sekretariat Bersama dan Riau sebagai tempatnya. Gubri juga menyampaikan terbentuknya Budaya Melayu Baru yang ketuannya adalah Fauzy Bowo yang ditingkat Dunia dikenal dengan Dunia Melayu Dunia Islam yang diketui oleh Datuk Mohd. Ali Rustam dari Malaka Malaysia.
Melayu secara Cultural dapat diartikan siapapun dan dimanapun silahkan dikembangkan dari asal-usulnya, sejarah telah membuktikan Melayu berkembang dan tersebar mulai dari Lingga hingga Madagaskar.***(rls)
Sumber: http://www.riauterkini.com