Pontianak, Kalbar - Rumah Melayu Kalbar dipadati masyarakat yang ingin menyaksikan penutupan Festival Seni Budaya Melayu (FSBM) VI Tahun 2010. Berbagai pejabat, tokoh masyarakat serta para peserta hadir dalam acara yang digarap Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar tersebut.
Wakil Gubernur Kalbar, Drs Christiandy Sanjaya MM menutup kegiatan tersebut, Sabtu (18/12) malam. Ruangan Rumah Melayu pada malam itu terlihat semarak karena panggungnya seolah-olah dibuat seperti singgasana Melayu. Tarian-tarian semakin menambah semarak momentum itu.
Satu persatu nama pemenang dipanggil panitia untuk menerima hadiah serta piala dari panitia pelaksana kegiatan. Berbagai media serta pihak sponsor yang mendukung acara ini hingga sukses diberikan kenang-kenangan oleh pihak panitia.
Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya dalam sambutannya mengaku cukup bangga dengan panitia yang telah sukses mengadakan kegiatan ini. Apalagi, kegiatan ini melibatkan seluruh elemen dan mendatangkan berbagai macam budaya Melayu dari berbagai daerah se-Kalbar dan dikemas sedemikan bagus.
“Tidak ada kekurangan sedikitpun pada FSBM kali ini. Semua begitu rapi, mengingat semua pihak bersama-sama turut menyukseskan festival ini,” ungkap Christiandy.
Menurutnya, kegiatan ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Kalbar yakni mewujudkan masyarakat Kalbar yang cerdas, sehat, aman, dan berbudaya. Artinya, FSBM sesuai dengan visi pemerintah dengan melestarikan budaya khususnya melayu yang ada di Kalbar.
Namun, Wagub berharap pada penyelenggarakan FSBM VII di Sintang agar lebih ditingkatkan lagi skalanya. Kalau bisa tingkat nasional dan internasional. “Undang puak-puak melayu dari berbagai penjuru Indonesia. Sehingga jika kegiatan ini dikemas secara bagus dan mendatangkan dari penjuru Indonesia, diharapkan akan menambah pendapatan daerah. Dan menjadi kebanggaan pariwisata Kalbar,” ungkapnya.
Oleh Karena itu, seluruh elemen harus bersama-sama membangun budaya untuk menunjang pariwisata di Kalbar. Sebab, nilai-nilai budaya jika dikemas dengan baik bisa menjadi aset pariwisata daerah sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui even budaya di Kalbar.
Para bupati serta walikota diminta mendukung budaya di masing-masing daerahnya agar budaya leluhur bisa terjaga dengan baik dan bisa diingat oleh anak cucu hingga akhir zaman.
Ketua MABM Kalbar, Prof Dr Chairil Effendy, mengatakan akan mendukung apa yang telah dikatakan oleh Wakil Gubernur Kalbar. Pada even mendatang, yang akan dilaksanakan di Kabupaten Sintang, diharapkan dapat lebih meriah lagi dari yang sekarang. Namun, pihaknya juga akan melihat kemampuan tuan rumah Kabupaten Sintang dalam mengemas FSBM VII.
Selain itu, berdasarkan keputusan, FSBM selama 2 tahun sekali akan diadakan di Kota Pontianak. Hal ini agar para daerah bisa mempersiapkan kegiatan sebaik mungkin dan seluruh daerah bisa bergantian menjadi tuan rumah.
“Ini merupakan keputusan bersama. Dan setiap daerah setuju, sebab ini dapat membantu setiap daerah yang ingin menjadi tuan rumah FSBM mengingat persiapannya sangatlah lama yakni 2 tahun sekali,” tuturnya.
Untuk itu, even tahunan MABM Kalbar ini menjadi wadah bagi pengembangan dan pelestarian seni budaya Melayu yang beberapa di antaranya terancam punah. Pada FSBM mendatang akan ditambah lagi kategori-kategori perlombaan, di antaranya lomba menulis Arab Melayu.
Sumber: http://www.equator-news.com