Makassar - Objek wisata alam Bantimurung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, makin ramai dikunjungi wisatawan sehingga kontribusi tempat wisata itu ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros kian meningkat.
"Pemkab Maros menargetkan PAD sebesar Rp4 miliar dari Taman Wisata Nasional Bantimurung pada tahun 2008 ini," kata H Abd Gaffar, Kepala Seksi Pengelola Kawasan Bantimurung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maros, Selasa.
Target ini lebih besar dibandingkan periode 2007 yang hanya Rp2,5 miliar namun realisasinya Rp3 miliar lebih.
Menurut dia, tingginya target PAD dari taman wisata nasional itu karena melihat perkembangan realisasi PAD yang dihasilkan dari tahun ke tahun.
Konstribusi Bantimurung terhadap PAD Maros periode 2005 mencapai Rp1,55 miliar dari target Rp1,468 miliar sedang tahun 2006 realisasi tercatat Rp2,22 miliar dari target Rp1,88 miliar.
Kunjungan wisatawan, terutama wisatana domestik ke Bantimurung semakin meningkat karena itu, Pemkab Maros terus meningkatkan fasilitas layanan dan kemanan serta kenyamanan bagi para pengunjung.
Jumlah kunjungan terbanyak, kata Anwar, umumnya terjadi pada musim liburan sekolah atau cuti bersama seperti Hari Raya Idul Fitri dan hari-hari besar lainnya.
Sebagai gambaran, pada Desember 2007, penerimaan pengelola Bantimurung mencapai Rp222.414.100, merupakan yang tertinggi dibandingkan bulan lainnya pada periode yang sama.
Sedangkan penerimaan pada Januari 2008 tercatat Rp88.607.200 dan pada Februari 2008 menurun sekitar 30 persen dari jumlah penerimaan bulan sebelumnya atau sekitar Rp62 juta lebih.
Khusus kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bantimurung, menurut Anwar jumlah cukup bervariasi namun rata-rata per bulan dapat mencapai 80 orang.
Pada periode Januari tercatat 78 wisman dan Februari 2008 sebanyak 77 wisman.
"Wisman yang berkunjung ke Bantimurung umumnya asal Eropa seperti Belanda, Italia dan Prancis dan beberapa lainnya dari Amerika Serikat, jepang dan Korea," katanya.
Bantimurung yang terkenal dengan air terjun bertingkat dan kupu-kupu langka itu terletak sekitar 40 km Timur Laut Kota Makassar yang dapat dijangkau dengan perjalanan darat dalam tempo sekitar 45 menit atau sekitar 20 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar.
Sumber: www.mediaindonesia.com (12 Maret 2008)