Bintan, Kepri - Pulau Bintan, khususnya kawasan Bintan Resort atau Lagoi yang tak jauh dari Singapura, sudah lama dikenal sebagai tempat wisata dan akan menjadi primadona wisata Indonesia. Di kawasan itu sudah sejak 1995 dibangun sejumlah hotel bertaraf internasional dan fasilitas penunjang yang cukup lengkap. Selain restoran dengan menu Eropa, Jepang, Tiongkok, Korea, dan lainnya, disediakan pula sarana hiburan, adventure dan permainan di laut.
Menuju Bintan Resorts dari Batam atau Singapura biasanya menggunakan feri cepat sekitar 45 menit. Bisa juga dari ibu kota Provinsi Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, sekitar dua jam menggunakan mobil. Memasuki kawasan ini mirip kawasan Nusa Dua di Bali, yakni harus melewati pintu gerbang yang dijaga petugas pengamanan (satpam). Di kawasan Bintan Resorts seluas 23.000 hektare sudah dibangun jalan beraspal mulus, jaringan air dan listrik.
Memiliki pasir putih halus dan gelombang laut yang cukup besar, kawasan ini diminati turis yang menyukai wisata bahari dan lingkungan alami. Wisatawan juga bisa menikmati aneka makanan laut, menyaksikan pertunjukan seni tradisional, berkunjung ke perkampungan nelayan dan tempat bersejarah. Mereka bisa menggunakan shuttle bus, mobil sewaan, perahu, atau bersepeda.
Tak sulit kita mendapatkan kano, jet sky, papan selancar, snorkel serta peralatan selam untuk menikmati terumbu karang dan biota laut lainnya. Tarifnya memang tergolong mahal namun dijamin berstandar internasional. Penggemar wisata alam bisa ikut menyusuri perbukitan dan hutan bakau, sedangkan yang suka memancing disediakan peralatan dan di antar ke lokasi khusus.
Ribuan turis dari mancanegara datang ke Bintan Resorts melalui Singapura menggunakan feri yang interiornya didesain mirip pesawat terbang komersial. Wisatawan menikmati sensasi perjalanan melalui laut yang terkadang berombak cukup besar. Mereka berteriak kegirangan jika feri cepat itu melonjak-lonjak melawan ombak. Ada pula yang muntah-muntah, namun merasa segar kembali setelah mendarat di Terminal Feri Bandar Bentan Telani.
Taksi dan bus turis sudah menunggu, membawa kita menyusuri jalan mulus menuju hotel atau vila yang sebaiknya dipesan lebih dulu agar tidak kehabisan tempat. Saat libur panjang, kamar-kamar hotel dan vila tertentu sudah habis dipesan. Banyak orangtua membawa anak-anak mereka karena ada paket-paket khusus yang menarik, dari trekking ke hutan sampai permainan golf mini.
Bus khusus siap mengantar mereka yang ingin berkunjung ke kampung sekitar Lagoi, ke pasar oleh-oleh, Nirwana Resort, Bintan Lagoon, Club Med Ria Bintan, Mayang Sari Beach Resorts, lokasi permainan go-kart, dan pertunjukkan gajah. Hotel atau vila bertaraf internasional lainnya adalah Banyan Tree, Banyu Biru Villas, Angsana Resort, Bintan Lodge, Indra Maya Resort, dan Camp Challenge.
Banyan Tree sudah terkenal di mancanegara, dengan 64 villa eksklusif di pinggir pantai yang dikelilingi pepohonan lebat sampai perbukitan. Para tamu bisa menikmati makanan laut di pantai saat malam hari. Sedangkan Mayang Sari Resort dilengkapi restoran dengan masakan Eropa, Tiongkok dan Indonesia yang mengundang selera. Ada pula factory outlet dari Bandung.
Feri cepat Singapura-Bintan Resorts dengan jadwal 5-7 kali perjalanan setiap hari.
Menyegarkan
Hotel-hotel itu umumnya dilengkapi pubs, karaoke, dan spa. Wisatawan sangat menyukai spa bergaya tradisional dengan ramuan khas dan aroma menyegarkan yang bisa menghilangkan kepenatan dan stres. Disediakan pula arena bowling profesional dengan 16 lanes dan empat private lanes. Para tamu juga tidak kesulitan dalam urusan keuangan karena ada bank dan ATM.
Selain itu, sudah dibangun empat lapangan golf berkelas dunia yang dirancang pegolf terkenal Ian Baker-Finch, Gary Player, Greg Norman, dan Jack Nicklaus. Banyak turis khusus datang ke Bintan hanya untuk bermain golf. Masalahnya, di kawasan ini belum dilengkapi lapangan terbang berstandar internasional. Turis harus naik feri berjadwal dari Singapura atau menggunakan pesawat kecil yang bisa mendarat di laut namun harus berkondisi khusus.
Landmark Bhd yang siap mengembangkan kawasan wisata terpadu eksklusif (KWTE) Treasure Bay seluas 338 hektare di Bintan Resorts menyatakan sanggup membangun bandara internasional, jika proyek KWTE bernilai Rp 24 triliun itu berjalan lancar. Landmark Bhd yang sukses membangun resor terpadu di Genting Highland Malaysia dan Sentosa Island Singapura menunggu payung hukum KWTE tersebut dari DPR dan pemerintah Indonesia.
Jika KWTE itu terwujud dan bisa dioperasikan secara komersial pada 2011, diperkirakan akan ada lonjakan turis di Bintan sampai 1,7 juta orang per tahun atau sekitar 10 persen dari jumlah wisatawan yang datang ke Singapura pada 2007. Sedangkan target wisatawan ke Indonesia tahun 2008 ini adalah tujuh juta orang. Tahun lalu, target kunjungan enam juta wisatawan tidak tercapai.
Sumber: www.suarapembaruan.com (10 Maret 2008)