Charleroi, Belgia - Pariwisata Indonesia dengan bandrol VIY 2008 kali ini dijajakan di Idees Vacant -Charleroi Expo, Belgia, 19-24 Februari 2008. VIY 2008 harus bersaing keras dengan Incredible India.
Promosi VIY 2008 yang dimotori KBRI Brussel itu tetap mengandalkan seni budaya Indonesia, dengan tarian dan musik gamelan Bali sebagai item utama. “Publik membludak di stan kami yang luasnya 53m2,” Korfungsi Infosbud PLE Priatna menuturkan pada Rabu (27/2).
Di forum Idees Vacant itu VIY 2008 harus bersaing langsung melawan India dengan Incredible India-nya, yang letaknya berdekatan. Saingan keras lainnya datang dari Tunisia yang menjual paket wisata menarik. Tunisia bahkan membuka galeri cenderamata keramik, yang dibagikan cuma-cuma kepada pengunjung.
“Meskipun demikian VIY, terutama Bali, tetap menyedot perhatian,” ujar Priatna.
Disebutkan bahwa sesi workshop mengenai gamelan dan tarian ternyata cukup seksi untuk mengundang publik memberi perhatian kepada Indonesia. Para penari dan pemusik gamelan tidak ada yang dari Jakarta, melainkan dari sanggar gamelan Bali “Saling Asah” di Brussel, yang dibina KBRI dengan mayoritas pemain orang-orang bule Belgia.
Selain Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (UE) Nadjib Riphat Kesoema, juga hadir di stan VIY 2008 tersebut Messenger de Colombe dari pemerintah daerah Stavelot.
Promosi VIY2008 oleh KBRI Brussel sebelumnya telah digelar di Kota Lanaken (21/2), yang telah dihadiri Mendagri Wilayah Vlaams dan Urusan Integrasi Vlaanderen Marino Keulen dan di Kota Brugge dengan Indonesia Travel Days (5–6/1/2008) sebagai kick off.
“Melalui medium seni budaya, kita dekatkan Indonesia kepada masyarakat luas, people to people contact. Dengan cara interaktif, kita bangun perhatian dan rasa ingin tahu mereka, dari people on the street tingkat yang paling bawah hingga kantor para wakil rakyat Belgia,” demikian Priatna.
Sumber: Detik.com (11 Maret 2008)