Badung, Bali - Pulau Dewata memang selalu menawarkan keindahan bagi setiap pengunjungnya. Hal itu pula yang dialami Koichiro Matsuura. Direktur Jenderal Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) itu menyatakan terkesan akan keberadaan Situs Pura Taman Ayun di Mengwi, Badung, Bali.
Dengan melihat sendiri kompleks pura berusia hampir empat abad itu, ia dan UNESCO merasa teryakinkan untuk menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia.
"Saya terkesan dan teryakinkan. Tapi, harus diingat banyak juga tempat seperti candi maupun pura seperti ini di seluruh dunia yang diajukan agar dipilih UNESCO menjadi warisan dunia. Cukup sulit untuk menentukannya, tapi semoga kehadiran kami membantu proses (penentuan) itu, " kata Matsuura, seusai mengunjungi Pura Taman Ayun, Rabu (12/3).
Kunjungan Matsuura dan rombongan dari UNESCO dilakukan di sela-sela pertemuan Seventh E-9 Ministerial Review Meeting on Education for All yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, 10-12 Maret . Turut mendampingi Matsuura, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Duta UNESCO untuk kawasan Asia Tenggara yang juga seorang sineas Christine Hakim.
Matsuura menyatakan, Situs Pura Taman Ayun sangat menarik dilihat, tidak saja sebagai proses panjang dengan warisan budaya yang kaya tapi juga karena memiliki lingkungan di sekitarnya yang tertata dan khas. Lepas dari proses pengusulan kompleks pura itu sebagai salah satu warisan budaya dunia, hal ter penting adalah terus mendorong dan memperkuat usaha-usaha masyarakat lokal di Bali untuk menjaga kelestarian kawasan itu.
Babak akhir
Bersama kompleks sawah terasering di Jatiluwih, Tabanan, dan sejumlah pura yang berada di daerah aliran Sungai Pakerisan dan Petanu, Gianyar, Situs Pura Taman Ayun diusulkan sebagai The Cultural Landscape of Bali Province yang dinilai layak ditetapkan dalam Daftar Warisan Budaya Dunia (World Heritage List) . Usulan itu sudah diawali sejak tahun 2000. Berdasar keterangan World Heritage Center UNESCO tertanggal 15 Februari 2007, dokumen pengusulannya dinyatakan lengkap dan terdaftar dengan nomor C1194.
Jero Wacik menyatakan, kunjungan Matsuura dan rombongan ke Pura Taman Ayun, sangat strategis karena relatif dekat dengan penetapan sejumlah tempat sebagai warisan budaya dunia, yakni pada Sidang Umum UNESCO, Juni mendatang di Quebec Canada. Ia berharap kunjungan itu ada hasilnya kelak.
Menurut Wacik, pemerintah dan masyarakat Bali khususnya, merasa percaya diri bahwa Situs Pura Taman Ayun dapat segera ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia, seperti halnya Candi Borobudur, Candi Prambanan, Situs Purbakala Sangiran maupun benda seperti keris dan wayang.
Bukan hanya dijaga, pura itu masih terus digunakan sebagai tempat persembahyangan oleh umat Hindu di Bali. Tempat itu juga secara langsung juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Bali dengan jumlah kunjungan sekitar 120.000 orang per tahun, di mana 50 persennya adalah wisatawan mancanegara.
Sumber: www.kompas.com (13 Maret 2008)