Jakarta - Tim pendaki gunung yang tergabung dalam Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) akan melakukan pendakian di tujuh puncak gunung tertinggi dunia yang ada di tujuh benua. Program pendakian yang dinamakan Indonesian 7 Summit Expedition (Ekspedisi Indonesia Mendaki 7 Puncak Tertinggi di 7 Benua 2008-2009) yang dimulai pada Maret 2008 hingga September 2009 itu dalam rangka mendukung program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) untuk mempromosikan Visit Indonesia Year (VIY) 2008 serta memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional.
Ketua Pelaksana Indonesian 7 Summit Expedition, Jody Alexander Tirie seusai melapor seputar persiapan mereka kepada Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Firmansyah Rahim, di gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (12/3) mengatakan program ekspedisi ini ingin mencatatkan Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang memiliki seven summiteers atau pendaki gunung yang telah mendaki tujuh puncak tertinggi di 7 benua sekaligus untuk menyejajarkan diri dengan bangsa lain yang telah maju dari sisi mountaineering.
Sejak dicetuskan pengakuan profesionalisme di bidang mountaineering untuk seven summit tahun 1976, hingga kini, baru tercatat 108 orang dari 33 negara 6 di antaranya dari Asia (Jepang, Cina, Korea, Singapura, Kuwait, dan India). Diharapkan dengan berhasilnya ekspedisi tersebut pendaki gunung dari Indonesia akan tercatat sebagai negara yang masuk dalam seven summit.
Direncanakan untuk mendaki 7 puncak gunung tertinggi itu akan membutuhkan waktu 219 hari dengan urutan; Gunung Kilimanjaro, Afrika (Maret 2008, 17 hari), Denali/Mickinley, Amerika Utara (April-Mei 2008, 15 hari), Carstensz Pyramid, Indonesia (Juni-Agustus 2008, 14 hari), Elbrus, Rusia (Juli-Agustus 2008, 14 hari), Vinson Massif, Antartika (November-Desember 2008, 20 hari), Aconcagua, Argentia (Januari-Februari 2009, 21 hari), dan Everest dari sisi utara, Tibet/Cina (Maret-Juni 2009, 68 hari).
Sumber: www.budpar.go.id (14 Maret 2008)