London, Inggris - KBRI Paris menggelar demo masak untuk memperkenalkan kuliner Indonesia di kota Clermont de L`Oise, Perancis.
Kehadiran Indonesia di salah satu kota di Paris tersebut adalah untuk yang ketiga kalinya, ujar sekretaris Tiga KBRI Paris Gita Loka Murti kepada koresponden Antara London, Selasa.
Menurut Gita, kehadiran KBRI Paris di kota tersebut kali ini bukan untuk memukau publik dengan tari-tarian tradisional Banyuwangi, Jawa Timur ataupun musik angklung dari Jawa Barat, tetapi mempesona masyarakat Clermont melalui perutnya.
Apalagi Kantor walikota Clermont menetapkan tahun 2011 sebagai `Tahun Asia` sehingga kegiatan sosial budaya kota tersebut diarahkan kepada pengembangan pengetahuan budaya Asia bagi masyarakatnya.
Bertempat di Gedung Serba Guna Sosial Budaya, kota Clermont de L`Oise, Chef Budi Prayitno yang dibantu asistennya, Evi Nurfuzianti, memperagakan cara memasak Opor Ayam, Ikan Balado yang dimodifikasi menjadi Ikan Saos Paprika, Pecel, dan Dadar Gulung.
Kepala perpustakaan kota Clermont, Madame Isabelle Moreau, setahun yang lalu, datang ke KBRI Paris untuk menyatakan niatnya mengadakan demonstrasi masakan Indonesia di kotanya.
Ia menyatakan hidangan kue-kue kecil Indonesia yang selalu disajikan pada pertunjukan kesenian Indonesia di Clermont sangat enak dan membuat masyarakat ingin mengetahui lebih banyak mengenai makanan khas Indonesia.
Untuk itu KBRI mengelar acara demo masak yang disambut dengan antusias oleh masyarakat untuk belajar memasak. Bahkan beberapa diantaranya mencicipi bumbu-bumbu yang terlihat asing bagi mereka seperti Lengkoas dan Kemiri.
Chef Budi menjelaskan beberapa bumbu yang bisa diganti dengan bumbu lain yang lebih mudah didapat di Perancis, seperti kemiri diganti dengan kacang mede.
Pewarna alami daun pandan bisa diganti dengan sedikit bayam untuk dadar gulung, perasa pandan juga bias dipakai vanili, daun salam dengan daun laurier dan sebagainya.
Pada akhir demo masak para hadirin dipersilahkan mencicipi masakan hangat pada saat itu juga. Akibatnya masakan langsung ludes disantap hadirin yang kagum akan kelezatan makanan Indonesia.
Para peserta yang dibekali booklet resep masakan tersebut untuk dapat dipraktekan di rumah. Demo masak diikuti dengan makan bersama.
Pada malam itu, masyarakat Clermont de L`Oise disuguhkan hidangan "eksotik" seperti istilah yang digunakan wakil walikota Clermont bagian Sosial Budaya Pascal Dizengremel, terdiri dari nasi dengan opor ayam, ikan saos paprika, dan pecel dan hidangan penutup dadar gulung.
Monsieur Dizengremel menyampaikan masyarakat Clermont dapat melihat sisi lain dari budaya Indonesia, melalui sajian kuliner.
Ia meyakini masakan yang diperagakan pada acara tersebut hanya sebagian kecil dari berbagai jenis masakan yang ada di Indonesia dan berharap acara tersebut bukan kali terakhir bagi masyarakatnya untuk diberi pengetahuan budaya Indonesia.
Selain demo masak, warga Clermont juga pernah mengikuti kursus singkat membatik yang dibawakan Erlina Doho, seniman Indonesia yang tinggal di kota tersebut.
Hasil karya para siswa kursus singkat tersebut dipajang dengan manisnya di kantor walikota Clermont.
Wayang Kulit
Sebelum makan malam dimulai, para seniman Clermont yang dimotori Erlina Doho, menghibur hadirin dengan pertunjukan wayang kulit kontemporer.
Wayang `kulit, tersebut dibuat sendiri oleh warga dengan bahan dasar karton yang dicat berwarna-warni sesuai dengan karakater masing-masing seperti Srikandi, Arjuna, Bisma, Gulungan, dan sebagainya.
Cerita wayang dibawakan dalam bahasa Perancis yang menceritakan kisah kepahlawanan Srikandi di negeri `Clermont-Prada`yang diiringi dengan musik kontemporer.
Cerita wayang tersebut diakhiri dengan acara nyanyi bersama lagu `Padang Bulan` yang berasal dari Jawa Tengah.
Masyarakat kota `Clermont sangat menghargai upaya KBRI Paris yang mempromosikan budaya Indonesia melalui masakannya serta memuji hasil masakan Chef Budi yang mempunyai cita rasa tinggi dan sentuhan seni.
Sumber: http://www.antaranews.com