Menbudpar: Permintaan Tenaga Kerja Pariwisata dari Indonesia di Luar Negeri Cukup Tinggi

Bandung - Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mengatakan, permintaan tenaga kerja terdidik bidang pariwisata dari Indonesia di luar negeri cukup tinggi. Untuk itu, menteri minta agar peluang kerja di luar negeri itu segera dapat diisi oleh para lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata.

"Banyak GM (General Manager) hotel bintang lima di Dubai, Uni Emirat Arab, mengatakan kepada saya, mereka senang dengan tenaga kerja pariwisata Indonesia, karena selain terampil juga rajin. Para GM ini menginginkan agar posisi supervisi ke atas banyak ditempati oleh tenaga terdidik dari Indonesia, " kata Menbudpar Jero Wacik seusai mewisuda 380 lulusan D-3,D-4, dan pasca-sarja Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung di Bandung, Sabtu (15/3).

Dikatakan, pemerintah memfasilitasi agar para lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata di tanah air terserap seluruhnya dalam dunia kerja sehingga tidak ada yang menganggur. Untuk ini sejak tiga tahun lalu pemerintah telah mencanangkan program zero un-employment yang diawali dari para lulusan STP dan Akademi Pariwisata (Akpar) di bawah pembinaan Depbudpar yang tersebar di Bandung, Bali, Medan, dan Makkassar.

Untuk merealisasikan program zero un-employment tersebut, setiap kali dilakukan acara wisuda juga digelar job fair untuk menyalurkan para lulusan ke industri pariwisata di dalam dan luar negeri. "Secara rutin saya juga minta laporan kepada para direktur STP dan Akpar mengenai para lulusannya sekaligus untuk memonitor seberapa besar pelaksanaan program `zero un-employment` tersebut," katanya.

Direktur STP Bandung Upiek Sadkar dalam laporannya mengatakan, tahun 2008 sebanyak 43% para lulusan STP Bandung telah bekerja di dalam dan luar negeri. "Sebagian dari para lulusan ini juga sedang menunggu hasil tes di berbagai perusahaan bidang pariwisata," katanya.

Selain acara wisuda, di kampus STP Bandung juga digelar job fair 2nd International Hospitality & Tourism Grand Recruitment 2008, sosialisasi Visit Indonesia Year (VIY) 2008, penyuluhan tentang higinitas dan sanitasi kepada front liner di Kota Bandung, serta penanaman 4.600 pohon sebagai program kepedulian terhadap lingkungan.

Sumber: www.budpar.go.id (18 Maret 2008)

Related Posts:

-

Arsip Blog